BNN Dalami Prosedur Maskapai Pilot Konsumsi Narkoba Masih Bisa Terbangkan Pesawat
"Kita telusuri bagaimana prosedur maskapai sebelum terbang. Apa sudah dilakukan atau tidak dilakukan (pemeriksaan),"
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menelusuri kasus pilot mengkonsumsi Narkoba di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/6/2017).
Khususnya mengenai prosedur terbang dari maskapai yang pilotnya kedapatan positif narkoba tersebut.
"Kita telusuri bagaimana prosedur maskapai sebelum terbang. Apa sudah dilakukan atau tidak dilakukan (pemeriksaan)," kata kepala BNN Komjen Budi waseso di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2017).
Menurut dia, maskapai mempunyai tanggung jawab dengan kelayakan pilotnya dalam menerbangkan pesawat.
"Yang dibawa manusia ada nyawanya bukan barang," ujar Budi Waseso.
Baca: BNN Gelar Sidak di Bandara Lombok, Pilot Asal India Positif Konsumsi Narkoba Jenis Hashish
Apalagi pilot berinisial RS (30) yang terjaring di Lombok tersebut mengaku sudah 3 bulan mengkonsumsi ganja sintetis jenis hashish.
Dalam masa mengonsumsi narkoba tersebut, pilot menerbangkan pesawat.
Menurut Budi waseso harus ada standard operating Procedure (SOP) dilakukan maskapai penerbangan sebelum awak atau crew nya beroperasi.
Hal itu dilakukan Untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Sebelum terbang kan harus dicek dia tidak mengkonsumsi yang membahayakan, termasuk alkohol. Ini mencederai penerbangan internasional," katanya.
Sebelumnya Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menjaring pilot yang positif narkoba usai menggelar sidak tes urine di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/6/2017).
Sidak tersebut sebagai langkah BNN untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang dalam mudik lebaran.
Pilot yang terjaring tersebut berinisial RS (30) yang merupakan kru dari salah satu maskapai penerbangan.
Selain terbukti positif, dalam koper RS yang merupakan warga negara India tersebut ditemukan plastik dalam kaleng yang diduga berisi Narkoba.
Pilot tersebut kini masih diperiksa di kantor BNN Pusat.
Selain pilot, pihak Maskapai penerbangan juga turut diperiksa karena diduga lalai dalam beroprasi.
"Kelalaian kita sanksi kepada penanggung jawab maskapai," katanya.