Obama Puji Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
"Negara ini makin maju tapi juga menghadapi masalah seperti kesenjangan sosial,” ujar Obama.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barack Obama, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) dua periode menguratarakan keadaan Indonesia antara saat dirinya menghabiskan masa kecilnya di Indonesia dan situasi saat ini.
Pria yang bersama ibunya Ann Dunham Soetoro dan ayah tirinya, Lolo Soetoro pernah tinggal di Jakarta mengatalan, saat itu orang-orang (Indonesia) hanya bisa mendapatkan beberapa rupiah setiap hari.
"(Tapi) Sekarang banyak orang sudah menghabiskan waktunya di Facebook,” kata politikus berusia 55 tahun yang kemenangannya sebagai Presiden AS periode pertama dulu sangat didukung antara lain oleh media berbasis internet.
Baca: Barack Obama: Terima Kasih, Selamat Pagi!
Pernyataan itu dia sampaikan dalam pidatonya di depan ribuan orang yang menghadiri acara Pembukaan Kongres ke-4 Diaspora Indonesia yang berlangsung di Aula Utama Kota Kasablanka, Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Sabtu.
Dikemukakannya meskipun keadaan Indonesia saat ini sudah berbeda dengan saat dia kecil, bukan berarti orang tidak harus melakukan apa-apa.
"(Alih-alih) Kita harus mengetahui globalisasi dan teknologi tetapi itu juga mengakibatkan masalah.
Mengakibatkan pergeseran pada nilai-nilai keluarga, iklim, terorisme," ujar Obama dikutip Antara.
"Negara ini makin maju tapi juga menghadapi masalah seperti kesenjangan sosial,” ujarnya
Pada bagian lain pidatonya Obama mengingatkan Indonesia sebagai negara dan bangsa dengan sejarah panjang dan tradisi dengan semangat toleransi.
Dia lalu mempersilakan masyarakat merenungkan kembali keberadaan Borobudur, candi yang berdiri di tengah negara Islam besar. Juga kesenian wayang kulit dengan cerita Ramayana.
"Jadi semangat negara ini adalah toleransi. Semangat itu adalah salah satu pembeda Indonesia. Karakter penting yang harus dikirim ke semua negara muslim di seluruh dunia , 'Bhinneka Tunggal Ika'" tandasnya
Untuk itu, tandasnya, Indonesia yang terdiri dari berbagai ras dan etnis ini bisa menjadi salah satu negara yang bisa menghargai perbedaan juga kaum minoritas.
Kongres Diaspora Indonesia ke-4 dihadiri sekitar 9.000 orang dari 55 negara seluruh dunia.
Kongres ini akan berlangsung pada 1-4 Juli 2017 dan menghadirkan 42 pembicara dalam 12 sesi berbeda dengan tema utama "Bersinergi Bangun Negeri".
Pidato Obama tersebut sekaligus menjadi pemidato kuncu sekaligus pidato pertamanya di Asia setelah menyelesaikan tugasnya sebagai presiden AS pada 20 Januari 2017.
Perjalananya bersama keluaraga besarnya ke Indonesia kali ini merupakan bagian liburan panjang dan kunjungannya ke Asia.
Selama menjadi presiden, Obama pernah beberapa kali datang ke Indonesia dalam kunjungan resmi. Di antara kunjungan itu adalah KTT ASEAN dan KTT APEC di Bali.