Densus 88 Tangkap Teman Satu Kontrakan Perakit Bom Panci Bandung
Yusri mengakui, penangkapan terhadap Kodar adalah berdasarkan temuan bukti dan hasil pemeriksaan saksi, termasuk dari keterangan Agus Wiguna.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap Kodar (26) di rumah orang tuanya, Kampung Pasirpeuti RT 03 RW 01, Desa Cibanteng, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (11/7/2017) pukul 11.20 WIB.
Kodar merupakan teman satu kamar kontrakan Agus Wiguna (21), perakit bom panci yang hasil racikannya meledak di kamar kontrakannya, Buahbatu, Kota Bandung, pada Sabtu (8/7/2017) sore lalu.
"Yang bersangkutan diamankan karena diduga ada keterkaitan dengan AG. Mengenai peran dia terkait bom panci AG, masih didalami," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, saat dihubungi.
Baca: Penampakan Setelah Bom Panci Buatan Agus Wiguna Meledak di Kamarnya
Yusri mengakui, penangkapan terhadap Kodar adalah berdasarkan temuan bukti dan hasil pemeriksaan saksi, termasuk dari keterangan Agus Wiguna.
Dari keterangan saksi kakak kandung Kodar, Cicih Sukarsih menyampaikan, adiknya itu sehari hari bekerja sebagai penjual bubur kacang hijau di wilayah Cijaura Girang, Buahbatu, Kota Bandung. Dan Kodar pernah satu kamar kontrakan dengan Agus Wiguna.
Menurut dia, adiknya pulang terakhir ke kampung halaman sebelum bulan Puasa 2017 dan sampai sekarang belum kembali bekerja ke Bandung karena kondisinya dalam keadaan sakit.
"Sebelum kejadian, dia tinggal satu kamar kontrakan dengan AG yang menjadi lokasi kejadian itu. Tapi, belum lama ini dia pulang ke rumah orang tuanya karena sakit," jelas Yusri.
Yusri menambahkan, selain penangkapan, petugas gabungan dari Satuan Reskrim, Satuan Intelkam dan Satuan Sabhara Polres Tasikmalaya serta anggota Polsek Parungponteng telah melakukan penggeledahan di lokasi penangkapan Kodar.
Dari lokasi tersebut, diamankan barang bukti berupa 1 buah dompet kulit warna hitam berisi 1 buah SIM C dan KTP atas nama Kodar, 1 ransel parasut hitam, 1 buah buku berjudul Kitab Tauhid "Kemurnian Ibadah Pada Allah" dan 1 buku berjudul Cahaya Sufi Tasawuf Pandangan Syeikh Abdul Qodir Al Jilany "Ragam Siksa di Akhirat".
"Teman-teman penyidik masih mendalami kasus bom panci AG. Diduga ada teman lainnya yang terlibat," tukasnya.