Beredar Surat Palsu Mengatasnamakan Presiden Minta Dukungan ke Sejumlah BUMN
Pada bagian akhir, penulis surat palsu tersebut mengklaim alamat jokowiriana@gmail.com sebagai alamat surel pribadi Presiden Jokowi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi SP, mengatakan surat berbahasa Inggris atas nama Presiden Joko Widodo yang beredar di media sosial serta dikirim ke berbagai instansi adalah hoks (hoax).
"Presiden maupun pihak Istana tidak pernah mengeluarkan surat atau yang sejenis seperti itu. Surat tersebut dipastikan adalah hoax," kata Johan dalam keterangan pers yang diterima Selasa (11/7/2017) malam.
Seperti yang dilansir kantor berita Antara, surat yang mencatut nama Presiden Jokowi tersebut dikirim dalam bahasa Inggris, dengan kop Kantor Kepresidenan Indonesia berisikan pernyataan meminta dukungan untuk Pemilu 2019 kepada para BUMN penerima.
Pada bagian akhir, penulis surat palsu tersebut mengklaim alamat jokowiriana@gmail.com sebagai alamat surel pribadi Presiden Jokowi.
Selain itu penulis surat palsu juga menyantumkan nomor ponsel +62 8581 3501 734 sebagai nomor Whatsapp pribadi PresidenJokowi.
Johan mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak memiliki akun email baik resmi maupun pribadi dengan nama jokowiriana@gmail.com.
Selain itu, Istana akan mengambil langkah hukum yang diperlukan terhadap pemilik akun surat elektronik maupun pembuat surat tersebut.
"Presiden menghimbau kepada semua pihak atau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai surat atau sejenisnya yang mengatasnamakan Presiden maupun Istana Presiden," demikian Johan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.