Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fadli Zon Menilai Wajar Koalisi Parpol Pendukung Pemerintah Pecah

Salah satu buktinya saat Peraturan Pengganti UU Nomor 2 tahun 2017 terkait pembubaran ormas tidak disetujui oleh Partai Amanat Nasional (PAN).

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fadli Zon Menilai Wajar Koalisi Parpol Pendukung Pemerintah Pecah
Repro/KompasTV
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi pemerintah kabinet kerja diisukan pecah.

Salah satu buktinya saat Peraturan Pengganti UU Nomor 2 tahun 2017 terkait pembubaran ormas tidak disetujui oleh Partai Amanat Nasional (PAN).

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai perpecahan di dalam tubuh koalisi pemerintah adalah wajar.

Karena semua partai politik memiliki kepentingan tersendiri.

"Saya rasa itu wajar di dalam politik dan apapun. Biasa-biasa saja," ujar Fadli Zon di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Baca: Aktivis HAM Pertanyakan Urgensi Dikeluarkannya Perppu Ormas

Fadli memaparkan jika kepentingan antar koalisi berbeda, maka partai pendukung bisa pecah.

Berita Rekomendasi

Sehingga para parpol menurut Fadli bisa keluar dari pemerintahan kapan saja.

"Ya memang dasar dari koalisinya kepentingan. Kalau kepentingan berbeda pasti juga akan berbeda pemanggilan keputusan," ungkap Fadli.

Wakil Ketua Umum Gerindra itu pun memahami jika keluar dari koalisi pemerintahan bakal terkena risiko.

Salah satu risiko yang didapatkan menurut Fadli adalah pencopotan jabatan menteri.

"Sebuah partai tidak mau ada koalisi di pemerintahan, tentu ada konsekuensi misalnya, dengan menterinya atau apa itu biasa saja. Tapi kalau itu dilakukan ada hitung-hitungan politiknya," kata Fadli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas