Kantor DPP PPP Diserang, Tukang Kopi Keliling Laris
"Kalo lagi rame begini mah bisa dapet Rp. 600 ribu - Rp 700 ribu. Bisa nyimpen Rp 100 ribu. Kalo keliling mah paling Rp 250 ribu - Rp 300 ribu."
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tukang kopi keliling memilih mangkal di depan kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pasca kantor itu diserang dan dirusak sekelompok massa, Minggu (16/7/2017).
Tukang kopi bersepeda yang biasanya keliling di kawasan Cikini, Jakarta Pusat itu mangkal karena di lokasi itu ada puluhan orang yang terus berjaga sejak peristiwa pelemparan kantor.
Mereka yang biasanya pulang berdagang setelah pukul 00.00 WIB, kini pulang mangkal selepas subuh.
Dede, tukang kopi keliling asal Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku bisa menjual dua selop rokok perhari.
Namun, menurut Dede, kopi justru tidak terlalu laku saat mangkal.
Sementara jika keliling Dede hanya bisa menjual 2 hingga 5 bungkus perhari.
"Kalo lagi rame begini mah bisa dapet Rp. 600 ribu - Rp 700 ribu. Bisa nyimpen Rp 100 ribu. Kalo keliling mah paling Rp 250 ribu - Rp 300 ribu. Bisa nyimpen cuma Rp 30 ribu," ujar Dede dengan logat sundanya yang khas.
Karena itu, Dede dan sejumlah pedagang kopi keliling lainnya memilih mangkal di kantor pusat partai berlambang Kakbah itu sampai kantor sepi.