Kepala BNPT Meresmikan Masjid di Kampung Amrozi
Termasuk sebagai komitmen pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam memberikan rasa aman dan nyaman dari ancaman terorisme.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari lalu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meresmikan masjid dan TPA Baitul Muttaqien di kampung halaman terpidana mati kasus terorisme bom Bali I, Amrozi, di Desa Tenggulung, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Hal ini merupakan bentuk kerja nyata dari BNPT khususnya dalam bidang pencegahan dan deradikalisme.
Termasuk sebagai komitmen pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam memberikan rasa aman dan nyaman dari ancaman terorisme.
Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius meyakini masjid dan TPA yang diresmikan tersebut bisa sukses menjadi pusat dakwah Islam moderat dan toleran, juga sebagai tempat pelurusan paham radikal dan pemahaman ajaran agama yang salah, seperti jihad.
"Masjid dan tempat pendidikan Alquran di Lamongan saya yakin efektif sebagai pelurusan konsep jihat yang salah. Karena konsep jihad adalah mengurus keluarga, menuntut ilmu yang baik. Mereka yang pernah melakukan atau teradikalisasi, ilmu agamanya sudah tinggi dan pernah jadi komandan jihat. Kalau mereka yang ngomong, mereka pasti efektif berhadapan dengan orang-orang yang potensial teradikal," tutur Suhardi Alius dalam Diskusi Publik bertema : Radikalisme di Timur Tengah dan Pengaruhnya di Indonesia, Sabtu (22/7/2017) di kawasan Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini juga mengapresiasi adanya kontribusi dari Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang diketuai oleh mantan teroris Ali Fauzi, yang juga adik kandung dari Amrozi.
Dimana keberadaan yayasan yang didirikan oleh 37 mantan kombatan terorisme ini bisa menjadi embrio baru dalam upaya deradikalisasi yang terus digencarkan oleh BNPT.
"Kemarin saya resmikan masjid dan TPA di Lamongan, disana saya buat program deradikalisasi untuk orang-orang yang terpapar radikal. Ada 37 mantan napi teroris yang berbalik mendirikan YLP. Ini contoh baik menjadi embrio untuk menyebarkan paham-paham yang baik," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.