Seorang Pengacara Nyaris Pingsan di Depan Menteri Hukum dan HAM Gara-gara Ini
Sugeng Teguh Santosa didapuk untuk membacakan pernyataan sikap untuk mewakili teman-temannya yang tergabung dalam FAPP.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pengacara yang tergabung di dalam Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) nyaris pingsan di depan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Dr. Yasonna Laoly.
Mengapa demikian?
Sugeng Teguh Santosa didapuk untuk membacakan pernyataan sikap untuk mewakili teman-temannya yang tergabung dalam FAPP.
Apalagi membacanya di depan Menteri serta diliput media massa, tentunya merupakan kebanggaan tersendiri.
Tapi yang terjadi ketika percaya diri itu sudah dikumpulkan tiba-tiba harus hancur karena ternyata surat pernyataan sikap itu tak disediakan.
Jadi rupanya ada seorang kawannya yang memberikan sebuah map yang ternyata tidak ada isinya alias kosong.
Alhasil Sugeng pun harus mengarang bebas.
Begini cerita lengkapnya seperti dilansir dari Facebook:
21 Juli 2017 ,jam 11 wib di Gedung Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dlm acara silaturahmi Forum advokat Pengawal Pancasila dgn Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Dr. Yasonna Laoly .
(emoticon) ini pendahuluan cerita. Saya diminta komunitas advokat lintas organisasi yg tergabung dlm Forum Advokat Pangawal Pancasila untuk membacakan pernyataan sikap FAPP terkait Perppu No. 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
Saudara mau diminta baca surat didepan menteri? Semua mau dong, eksistensi begitu lho.apalgi klo kita ditunjuk diantara ratusan advokat papan atas diminta oleh mereka HANYA MEMBACA SURAT PERNYATAAN.
(emoticon) Apa susahnya membaca sih. Apalagi disorot kamera tv dan media serta dihadapan menteri. Urusan enteng.
Saatnya tiba , dlm protokoler resmi nama saya ( SUGENG TEGUH SANTOSO ) dipanggil untuk membacakan pernyataan ; dengan gagah saya maju ke podium.
kata sejawat Petrus Selestinus nanti ada yg akan memberikan pernyataan sikap dlm map. Sampai didepan podium, saya menunggu ada yg mengantar surat pernyataan yg harus dibaca. Apa yg terjadi; surat pernyataan tsb ternyata tidak ada ; ilusioner;
Semua mata sudah memandang, pak menteri pastinya juga sudah melihat. Saya menadahkan tangan posisi meminta " mana suratnya" tak ada yg datang bawa surat.
Kordinator FAPP sejawat Agustinus Andi memberi isyarat langsung ngomong aja; wow dahsyat, tubuh melayang dlm sepersekian detik, berfikir balik ketempat duduk atau terus dipodium membuat pernyataan sikap? semua berlangsung dan harus dipikir dlm hitungan detik.
corong pengeras suara sudah didepan mulut, badan sudah dipodium. balik kanan ketempat duduk krn tdk tahu apa yg harus diucap, atau melanjutkan bicara membuat pernyataan sikap FAPP. semua harus difikir dlm hitungan sepersekian detik
paling mudah dlm detik itu adalah balik badan kembali ketempat duduk dengan konsekwensi mempermalukan FAPP dan juga diri sendiri.
ATAU bicara membuat pernyatan sikap yg harus dikarang sendiri dlm kepala dgn cepat sambil diucapkan. Tdk boleh terbata bata, jeda terlalu lama dan harus berbobot isinya.
S T O O P ( mau buat catatan dulu? Itu juga tdk elok, malu maluin krn artinya tdk siap)
saya pilih bicara; itu juga harus dlm hitungan detik maka meluncurlah 4 pernyataan sikap FAPP atas PERPPU 2 tahun 2017.
Kordinasi antara otak, dan mulut untuk mengeluarkan suara; bukan suara keluhan ( atau protes) bukan suara pernyataan tanpa makna ; harus runut, kontentnya tepat. Meluncurlah untaian kata pernyataan dukungan FAPP. Selesai .
Tepuk tangan sejawat2 bergema.Kembali ketempat duduk sebelah sejawat Petrus Selestinus, dia tertawa tawa
Sungguh saya nyaris " pingsan"(emoticon) klo saja jantung lemah dan tdk memiliki penguasaan diri dan situasi (emoticon).
Salam Sang Pembela