Tingkat Radikalisme Mengkhawatirkan
Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid mengatakan tingkat radikalisme di Indonesia sudah masuk ke tahap yang mengkhawatirkan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid mengatakan tingkat radikalisme di Indonesia sudah masuk ke tahap yang mengkhawatirkan.
Sesuai dengan survei yang dilakukan olehnya bekerjasama dengan Lembaga Survei Indonesia pada 2016 lalu, tercatat pihak yang mau melakukan tindakan radikal di Indonesia hampir setara dengan jumlah penduduk DKI Jakarta dan Bali atau 11 juta orang.
Yenny memprediksi angka tersebut akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi penyebaran ajaran radikal yang kian canggih. Terlebih lagi bibit radikal di Indonesia sudah ada sejak lama.
"Angka 0,4 persen dari jumlah penduduk Indonesia pernah melakukan tindakan radikal, dan 7,7 persen mau melakukan tindakan radikal," ucapnya dalam Diskusi Publik bertema: Radikalisme di Timur Tengah dan Pengaruhnya di Indonesia, Sabtu (22/7/2017) di kawasan Jakarta Selatan.
Yenny melanjutkan pihak yang paling berpotensi melakukan tindakan teror yakni laki-laki berusia muda. Bukan tanpa alasan, ini karena generasi muda lebih rentan untuk disusupi pemikiran radikal.
"Lantaran masih masuk dalam fase mencari jati diri atau identitas. Faktor lainnya yakni, banyaknya konten-konten di dunia Internet bermuatan kebencian," tegas putri Abdurrahman Wahid itu.
Yenny menambahkan tingkat kerentanan anak muda tersusup pemikiran radikal bukan saja terjadi din Indonesia melainkan remaja di dunia juga menjadi sasaran, bedanya, di negara barat remaja memilih untuk melakukan tindakan kriminal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.