BNPT Ingatkan Waspada Teroris Berusia Belia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengingatkan agar seluruh pihak mewaspadai bermunculannya teroris usia bel
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengingatkan agar seluruh pihak mewaspadai bermunculannya teroris usia belia.
Karena dewasa ini, anak-anak muda sangat rentan disusupi paham radikal melalui internet yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
"Kita sudah masuk ke daerah genting, teroris belia ini rawan karena mereka masih mencari jati diri. Termasuk usia-usia ini lebih banyak membuka internet," ujar Suhardi, dalam Diskusi Publik bertema : Radikalisme di Timur Tengah dan Pengaruhnya di Indonesia, Sabtu (22/7/2017) di kawasan Jakarta Selatan.
Suhardi juga membocorkan pihak BNPT memiliki video dimana anak-anak kecil diajarkan cara berperang, memegang senjata, dan jika remaja diajarkan untuk latihan membunuh.
Baca: Tingkat Pendidikan Tak Jamin Orang Bebas Radikalisme, Ini Beberapa Temuannya
Menutur jenderal bintang tiga ini, ada cara-cara mudah untuk bisa mendeteksi apakah anak-anak atau remaja di sekeliling kita sudah terpapar paham radikal atau belum.
"Kalau kita peka dengan lingkungan, itu bisa dilihat. Kalau anak-anak yang tadinya senang kumpul tiba-tiba menyendiri di kamar, sibuk pegang gadget itu perlu diwaspadai," katanya.
Termasuk, jika ada suatu kelompok menganggap diri kelompok ekslusif dan tidak mau menerima kehadiran orang baru, menurut Suhardi itu juga ciri-ciri terpapar paham radikal.
'Seperti kasus penyerangan pastor di Medan, itu kan anaknya menyendiri buka internet, tahu-tahu mengincar pastor," kata mantan Kabareskrim tersebut.