Hari Anak Nasional, Yohana Yembise Tegaskan Keluarga Indonesia Untuk Beri Perlindungan Pada Anak
Pekanbaru, Riau (23/7), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyelenggarakan Puncak Peringatan Hari Anak Nasional.
TRIBUNNEWS.COM - Pekanbaru, Riau (23/7), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyelenggarakan Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017.
Presiden Jokowi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise pun duduk bersama dengan anak-anak sambil mendengarkan dongeng dan menampilkan seni budaya.
Dengan mengangkat pesan utama “Saya Anak Indonesia, Saya Gembira”, acara ini bertujuan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak, sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air.
“Kesimpulannya bahwa keluargalah yang mempunyai peran untuk melindungi anak dengan memberikan pola asuh yang sesuai dengan prinsip yang digunakan dalam pembangunan Anak Indonesia, yang mengacu pada KHA yaitu: Non Diskriminasi; Kepentingan Terbaik Bagi Anak; Hak Hidup, Kelangsungan Hidup, dan Perkembangan; serta Menghargai Pandangan Anak,” imbuh Yohana dalam sambutannya di puncak acara tersebut.
Ia juga berpesan agar jangan sampai terjadi lagi penelantaran anak dan bullying di sekolah-sekolah.
Yohana Yembise menghimbau kepada seluruh anak Indonesia untuk mengurangi aktivitas memainkan alat gadget dan media sosial.
"Belajar yang rajin. Jangan ketergantungan dengan HP. Mari berlatih baca banyak buku,"ujar Yohana.
"Tiru bu Menteri nak. Banyak membaca dan belajar ya," tambahnya kembali.
Sebagai penutup Yohana berpesan kepada seluruh pemerintah daerah dan masyarakat untuk merealisasikan semua hak anak melalui kebijakan, program dan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan anak.
“Hal ini ia sampaikan agar anak secara langsung merasakan manfaatnya dan yang tak kalah pentingnya adalah ciptakanlah suasana yang aman, nyaman bagi anak di lingkungan kita agar setiap anak dapat mengatakan “Saya Anak Indonesia, Saya Gembira,” lanjut Menteri Yohana.
Kedatangan Presiden rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak.
Dengan didampingi Ibu negara Iriana, di sana ia membagikan sepeda sekaligus bermain ular tangga bersama anak-anak. Anak yang pertama menerima sepeda dari Presiden bernama Rafi Fadilah, yang merupakan anak SD 36 Negeri.
Kepada Rafi, Presiden berpesan agar terus bercita-cita setinggi mungkin namun harus tetap diimbangi dengan belajar.
Tidak cuma itu saja, Jokowi pun sempat menampilkan sulap di hadapan 3.000 peserta pada puncak pelaksanaan HAN di Gedung Daerah Gubernuran.
"Saya akan main sulap didampingi Ibu Jokowi ya,"ucap Jokowi yang disambut tepuk tangan ribuan orang tersebut. Ia menghibur para hadirin dengan dua pertunjukan sulap.
Di ujung sulap Presiden mengajak satu anak untuk bermain sulap dengan menggunakan satu kantong wadah kosong yang ternyata berisi jam tangan.
"Jamnya untuk adik Amin aja ya,"kata Jokowi kepada anak kecil yang berada di atas panggung dengannya.
Ia juga sempat berdialog dengan anak-anak melalui sesi tanya jawab. Grace yang berusia 11 tahun menanyakan kepada Jokowi tentang penggunaan media sosial yang baik.
“Penggunaan media sosial hanya boleh dilakukan oleh anak-anak di atas usia 13 tahun, tentunya dengan pengawasan orang tua,” jawab Presiden.