Pak Harto Sukses Menjaga NKRI, Cak Imin: Tapi Represif
Orde Baru di bawah Presiden Soeharto sukses menjaga kebhinnekaan dengan menekan kelompok-kelompok anti-Pancasila dan UUD 1945.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orde Baru di bawah Presiden Soeharto sukses menjaga kebhinnekaan dengan menekan kelompok-kelompok anti-Pancasila dan UUD 1945.
"Saat Orde Baru, Pak Harto juga merawat (kebhinnekaan). Salah satunya dengan cara represif," ungkap Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, Minggu (23/7/2017).
"Semua ditekan untuk penyeragaman, berhasil sih, tapi (menyebabkan) tumpulnya kreativitas dan demokrasi," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Ia mengingat bagaimana Pak Harto mengeluarkan kebijakan agar masyarakat tidak sembarangan berkumpul. Saat itu lima orang berkumpul tanpa izin pemerintah, maka akan dibubarkan.
"Orangtua kita mau mengaji harus discreening (diperiksa)," beber dia sambil menambahkan Soeharto saat itu untuk menjaga komitmen dari para pendiri bangsa.
Cak Imin menyebut di masa awal berdirinya republik ini, para ulama yang ikut berjasa memerdekakan bangsa sudah sepakat Indonesia bukanlah negara Islam karena dibangun dari berbagai macam golongan.
Setelah Soeharto tumbang, kebebasan kembali muncul di Indonesia. Cak Imin menyebut kesempatan itu dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk mengubah bentuk NKRI, termasuk oleh mereka yang berniat mendirikan negara Islam.
"Dengan menghidupkan kembali piagam Jakarta. Terjadi perdebatan di DPR MPR dan alhamdulilah samai saat ini NKRI final, dan Pancasila jadi yang harus disepakati," kata dia.