TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Maling, maling, maling!"

Demikian teriakan warga saat melihat 3 perempuan dan 4 pria berlarian di genteng rumah mewahnya, di Jalan Sekolah Duta Raya kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2017) sore.

Rupanya, ketujuh orang itu merupakan bagian sindikat pelaku kejahatan siber asal China yang berusaha kabur sesaat tim Mabes Polri dan Polda Metro Jaya menggerebek rumah nomor SG 5 .

Baca: Polisi Tangkap Puluhan Warga China di Pondok Indah, Terkait Kejahatan Siber Internasional

Saat itu, ketujuh orang itu sudah berlarian sejauh lima rumah dari lokasi penggerebekan.

Lantas, beberapa anggota dari PMJ juga berusaha melakukan pengejaran.

Pelarian ketujuh orang WN China itu terhenti setelah warga bersama polisi yang berpatroli menangkap mereka.

Akhirnya mereka digiring petugas menuju rumah yang menjadi lokasi penggerebekan.

"Jadi, waktu kami gerebek ke rumah ini, ada beberapa pelaku naik ke lantai dua. Lalu mereka loncat ke genteng dan lari di atas rumah warga, " ujar seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.

Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiharto menjelaskan, penggerebekan ini adalah bagian dari pengungkapan kasus kejahatan siber internasional yang dilakukan sindikat asal China.

Suami Istri Bunuh Diri, Keponakan Korban: Saya Takut karena Melet, Wajahnya Menatap Saya https://t.co/OogMjkpUjz via @tribunnews

— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 29, 2017

Sindikat tersebut diduga melakukan penipuan dan pemerasan lintas negara dengan peralatan IT. Adapun sasaran korbannya adalah warga di China.

Dari penggerebekan ini, sebanyak 29 orang WN China diamankan. Sejumlah barang bukti peralatan IT juga disita dari dalam rumah tersebut.

Pengungkapan kasus ini hasil bekerja sama kepolisian Indonesia dan China.

Selain di Pondok Indah, tim gabungan juga melakukan pengerebekan kasus serupa secara serentak di beberapa titik di Bali, Surabaya dan Batam, sejak Sabtu siang hingga sore.