Kata Sandi Pertemuan SBY-Prabowo Hadirkan Kesejukan
Untuk DKI sendiri menurut Sandi pertemuan tersebut menghadirkan kesejukan dan optimisme dalam pembangunan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2017-2022, Sandiaga Uno yakin pertemuan antara ketua umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) pada kami malam lalu, akan banyak membawa hal positif.
Untuk DKI sendiri menurut Sandi pertemuan tersebut menghadirkan kesejukan dan optimisme dalam pembangunan.
"Berkaitan degan DKI, ini sangat memberikan kesejukan, kita tahu selama Pilkada kemarin demokrat punya calon sendiri," kata Sandi di Condet, Jakarta Timu, Sabtu, (29/7/2017).
Selain itu Sandi mengatakan dengan bertemunya dua tokoh partai tersebut, ia yakin akan berpengaruh pada program pembangun di jakarta.
Program yang ia rancang bersama Anies Baswedan akan mendapatkan dukungan dari partai demokrat, selain dari partai yang selama ini mengusungnya.
"Alhamdulillah berarti dengan pertemuan untuk, wilayah DKI ada sinergi yang baik antara partai- agenda pembangunan di dki akan diberi support," katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto merupakan hal yang biasa.
Menurutnya, pertemuan antara petinggi partai untuk membahas segala hal tentang bangsa dan negara, bukanlah sesuatu yang istimewa.
Beberapa kali, jelas Presiden keenam RI itu, pertemuan antara dua tokoh politik terjadi, seperti Prabowo dengan Jokowi, atau dirinya dengan Jokowi.
Menjadi besar, ucapnya, karena pertemuan berlangsung satu minggu setelah UU Pemilu disahkan oleh DPR dan pemerintah, meski empat fraksi di DPR melakukan Walk Out saat pembahasan berlangsung.
"Sebenarnya ini adalah pertemuan yang biasa saja. Tidak ada yang istimewa pertemuan saya dengan Pak Prabowo," kata dia di Kediamannya, Bogor, Kamis (27/7/2017).
Lanjut SBY, pertemuannya dengan Prabowo melahirkan sesuatu yang baik demi kemaslahatan masyarakat Indonesia. Pasalnya, keduanya sepakat untuk tetap menjadi partai yang akan berposisi sebagai penyeimbang kepada pemerintahan.
"Apabila pemerintah melakukan sesuatu hal yang baik, pasti kami akan dukung akan dorong. Sebaliknya, apabila melakukan kesalahan, pastilah harus kami kritisi," ujarnya.