Media Bisa Buat Korban Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak Jadi Sasaran Lagi
media bisa membuat korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA) dan kekerasan seksual menjadi korban untuk kedua kalinya
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Producer News and Current Affairs KompasTV, Budhi Kurniawan menyampaikan jika media bisa membuat korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA) dan kekerasan seksual menjadi korban untuk kedua kalinya, Selasa (1/8/2017).
Hal ini disampaikan Budhi tatkala menjadi narasumber program Down to Zero dalam seminar "Pembelajaran Upaya Pencegahan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA) dan Kekerasan Seksual terhadap Anak di Masyarakat Adat dan Perkotaan".
"Awak media harus mengutamakan etika jurnalistik dalam meliput berita eksploitasi dan kekerasan. Caranya dengan tidak menyebut identitas yang menjadi narasumber," ujar Budhi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta Pusat.
Identitas tidak sekedar nama atau inisial korban, tapi juga segala hal yang berkaitan dengan korban, seperti tempat tinggal, usia, orang tua, kerabat, sekolah, dan lain-lain.
Budhi menuturkan penyebutan secara gamblang mengenai identitas korban akan berpotensi membuat psikis korban tertekan. Hal ini lantaran kasus terkait korban menjadi konsumsi publik, sehingga tidak ada ruang privasi lagi bagi korban.
"Hal-hal semacam itu membuat korban menjadi korban untuk kedua kalinya, karenanya jangan sampai hal ini terjadi," ujar Budhi.
Lebih lanjut, Budhi mengimbau awak media untuk mempelajari beragam literatur dan memiliki pengetahuan mengenai pemberitaan dan peliputan yang berhubungan dengan konteks eksploitasi dan kekerasan anak.
Literatur yang dimaksud antara lain UU Pers, Kode Etik Jurnalistik, UU Perlindungan Anak, serta Konvensi Tentang Hak Anak (larangan penyebutan identitas korban dalam pemberitaan).
"Bisa juga melalui pemilihan diksi atau kata dalam penulisan berita terkait kasus eksploitasi dan kekerasan, karena ini isu sensitif ya," tegas Budhi kepada Tribunnews.com.
Ia berharap semua awak media yang berkutat di isu eksploitasi dan kekerasan anak memahami pentingnya hal yang ia sampaikan dan mencoba melihat dari sudut pandang korban.
Diberitakan sebelumnya, Down To Zero merupakan program pencegahan ESKA di 11 negara termasuk Indonesia. Pencegahan dilakukan dengan cara memberdayakan anak-anak rentan serta anak korban ESKA di komunitas sasaran dan dengan memastikan hadirnya lingkungan yang aman untuk anak-anak.