Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fadli Zon: Jangan Sampai Kasus Victor Menjadi 'Ahok Kedua'

Kasus Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 itu berawal dari rekaman video ucapannya yang dilaporkan ke polisi.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fadli Zon: Jangan Sampai Kasus Victor Menjadi 'Ahok Kedua'
KOMPAS IMAGES
Fadli Zon 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan ucapan Ketua DPP Partai NasDem Victor Laiskodat yang dinilainya memprovokasi dengan menyebut sejumlah partai pendukung ekstrimisme dan khilafah.

Menurutnya, sekalipun harus bersaing, kader partai politik harus menggunakan cara yang beradab.

"Perang kita adalah di pemilu mendapatkan dukungan rakyat saya kira kita tidak mau dengan cara-cara yang diluar cara yang beradab. Tetapi kita lihat sendiri dalam kasus Jakarta ini kan tidak berbeda dengan apa yang dilakukan Ahok," kata Fadli kepada wartawan di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diketahui dijebloskan ke penjara lantara divonis melakukan penistaan agama saat berpidato di Kepulauan Seribu, Jakarta.

Baca: Gerindra dan PAN Laporkan Ketua DPP Nasdem ke Bareskrim Polri

Karier Ahok pun hancur lantaran terjerat kasus tersebut hingga hakim menjatuhkan putusan dua tahun penjara.

Kasus Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 itu berawal dari rekaman video ucapannya yang dilaporkan ke polisi.

Berita Rekomendasi

Fadli mengingatkan supaya kasus yang menimpa Ahok tidak dialami Victor.

"Jangan sampai ini menjadi Ahok kedua gitu ya. Karena memicu seorang yang bukan ahlinya berbicara tentang negara khilafah kemudian menunjuk hidung partai-partai tertentu, termasuk Partai Gerindra," kata Fadli.

Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan, Gerindra berasal dari kata Gerakan Indonesia Raya.

Dirinya mengkalim, dari nama yang digunakan saja jauh lebih nasionalis ketimbang NasDem.

"Tujuan kami adalah menegakan indonesia raya. dari awal liat saja manifestonya. jadi saya kira Partai Gerindra jauh lebih nasionalais di republik ini," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas