Kader Muda Demokrat: Ketua Fraksi Nasdem DPR 'Menista' Pancasila!
Kamhar menilai pernyataan Viktor tendensius dan sarat dengan pembodohan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Muda Demokrat mengutuk keras pernyataan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR-RI, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat memberikan sambutan dalam suatu acara di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutannya, VBL antara lain menyatakan bahwa ada empat partai yang menjadi tempat bernaung dan mendukung terbentuknya negara khilafah untuk menggantikan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN.
Wakil Ketua Umum Kader Muda Demokrat (KMD) Kamhar Lakumani mengatakan tak hanya itu, VBL juga menuduh bahwa partai-partai ini Intoleran dan mempersepsikan serta menggiring opini jika partai-partai ini seperti PKI.
Dari pernyataan-pernyataan yang penuh fitnah, tendensius, sarat dengan ujaran kebencian dan bentuk sesat pikir serta pembodohan rakyat ini, menurut Kamhar, maka Kader Muda Demokrat (KMD) perlu menerangkan dan mengingatkan Saudara VBL.
"Partai Demokrat adalah partai yang dua periode menjadi the ruling party dan berhasil menempatkan kader utama dan terbaik Partai Demokrat Bapak SBY sebagai Presiden Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PD," kata Kamhar dalam keterangannya, Jumat (4/8/2017).
Dalam masa itu, Kamhar mengatakan tak pernah sekalipun dan sedikitpun ada upaya untuk membentuk negara khilafah untuk menggantikan NKRI apalagi bila dikaitkan dengan PKI.
"Sungguh sangat jauh, bahkan sekedar wacana pun tak pernah terdengar pada masa itu. Ini adalah fitnah yang keji bagi Partai Demokrat," ujar Kamhar.
Menurut dia, justru berbanding terbalik dengan keadaan saat ini yang penuh dengan gonjang-ganjing dan kehebohan ditengah rakyat akan terancamnya kebhinekaan dan ramainya isu-isu akan kebangkitan PKI. Ibarat pepatah, "Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri".
Oleh karena itu, Kamhar Meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk menindak dan menghukum VBL. Seluruh ucapan VBL yang videonya telah ramai tersebar di media sosial bukti nyata ketidakpatutan dan ketidakpantasan VBL menyandang status sebagai wakil rakyat yang terhormat.
"Menyebarkan fitnah dan sesat pikir di depan konstituennya sendiri adalah bentuk pembodohan dan penghianatan nyata atas mandat rakyat NTT," ujarnya.
Apalagi, Kamhar mengatakan dalam bentuk agitasi yang berbau "Islam Phobia" yang berpotensi menimbulkan konflik horisontal serta dibarengi tuduhan seperti PKI, padahal semua partai ini berasaskan Pancasila.
"Ini adalah bentuk wujud nyata penistaan atas Pancasila dan mencederai sesanti Bhineka Tunggal Ika yang selama ini senantiasa kita rawat dan jaga bersama," ujarnya.
Dia menyayangkan ucapan VBL, apalagi beliau adalah petinggi partai yang lahir di era reformasi dengan komitmen perjuangan "Restorasi Indonesia" yang juga merupakan partai utama dalam koalisi pemerintah, bukannya bekerja menunaikan segala janji pemerintah sebagai bakti untuk rakyat, malah sibuk membuat kegaduhan dengan menyebar fitnah dan kebencian.
"Meminta kepolisian untuk menegakan hukum. Kami percaya kepolisian akan bersikap dan bertindak profesional, sekali pun VBL adalah "orang kuat" dari partai penguasa," ujar Ketua DPP KNPI ini.