Taufik Tegaskan Tuduhan Viktor Laiskodat Terhadap Gerindra Sangat Provokatif
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI, Muhamad Taufik menilai, apa yang disampaikan Viktor sangat memalukan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NaDem) DPR di Victor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Nusa Tenggara Timur mendapat kecaman keras. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI, Muhamad Taufik menilai, apa yang disampaikan Viktor sangat memalukan.
Partai Gerindra geram atas pernyataan politikus NasDem itu, lantaran menuding partai besutan Prabowo Subianto intoleran dan ingin mendirikan negara khilafah. Hanya, karena menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Perubahan Atas UU nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas.
"Tentu, ini sangat provokatif. Viktor nanti saya kasih AD/ART Gerindra. Kami, sangat demokratis dan menjaga kesatuan serta persatuan NKRI," kata Taufik di Jakarta Jumat (4/8/2017).
Wakil Ketua DPRD DKI itu menyatakan, tuduhan itu sangat tidak berdasar dan keji. Sebab, tuduhan terhadap Gerindra yang tidak mendukung perppu pembubaran ormas radikal sehingga harus "dibunuh" di NTT adalah upaya sistematis dari kekuatan politik tertentu untuk menghancurkan kredibilitas partai tersebut.
"Cara-cara Viktor untuk menangkan Pemilu atau Pilkada sangat tak beradab. Itu sama saja memancing konflik," katanya.
Menurut dia, tuduhan tersebut sangat tak pantas karena Viktor merupakan Ketua Fraksi NasDem DPR. Baginya, ini cukup melukai kader partai berlambang Burung Garuda.
Bagi Gerindra, kata Taufik, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah harga mati. Menurutnya, hal ini menjadi panggilan sejarah untuk terus mengawal Pancasila, NKRI, kebhinekaan dan melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sebagai hukum negara tertinggi.
"Ketua umum kami sangat Pancasila dan menjaga NKRI tidak perlu diragukan. Tudahan Viktor sangat menyakiti," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, potongan video Viktor menyebar ke sejumlah group Whatsapp dan sosial media lainnya.
Video berdurasi dua menit lima detik ini, Viktor menyebut empat partai politik berada di belakang kelompok ekstremis dan gerakan khilafah yang ingin mengganti NKRI.
"Kelompok-kelompok ekstrimis ini ada mau bikin satu negara lagi, mereka ingin mengganti negara dengan khilafah. Celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga," kata Viktor dikutip dari video tersebut.
Dirinya lalu menyebut sejumlah partai yang berada di belakang ekstremis dan gerakan pro khilafah.
"Partai nomor satu Gerindra, partai nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, partai nomor empat namanya PAN," kata Viktor.
Hingga berita ini dihimpun, Viktor belum memberikan klarifikasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.