Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum MUI Minta Victor Berikan Klarifikasi

Victor dalam acara kampanye calon bupati di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa lalu (1/8), sempat menyinggung soal khilafah

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ketua Umum MUI Minta Victor Berikan Klarifikasi
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulila Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin, mengimbau Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR RI, Victor Bungtilu Laiskodat, memberikan klarifikasi atas pernyataannya di Nusa Tenggara Timur (TT) pada Selasa lalu (1/8/2017).

"Ya harus diklarifikasi, pak Victornya itu maksdunya apa, kemudian tanggapan (untuk) pihak-pihak yang merasa tidak senang seperti apa. Menurut saya ya harus dikarifikasi saja," ujarnya kepada wartawan di kediaman Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).

Victor dalam acara kampanye calon bupati di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa lalu (1/8), sempat menyinggung soal khilafah, atau sistem kepemimpinan sesuai Islam.

Ia menyebut ada kelompok yang hendak mendirikan negara khilafah di Indonesia. Kelompok tersebut didukung oleh Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Di acara itu, Victor meminta masyarakat tidak memilih partai-partai tersebut.

Di ujung pemaparannya, ia menyamakan fenomena saat ini dengan peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965. Victor juga mengatakan ia akan membunuh mereka sebelum mereka membunuh kita. Namun tidak jelas siapa yang ia maksud dengan mereka.

Atas pernyataan itu, Partai Gerindra dan PAN melaporkan Victor ke Mabes Polri. Sementara PKS berencana menyampaikan laporan hari senin besok, 7/8/2017).

Berita Rekomendasi

Ia mendukung jika ada pihak-pihak yang memperkarakan pernyataan tersebut, untuk menempuh jalur hukum.

Namun demikian Ketua MUI berharap umat Islam jangan dibawa-bawa dalam kasus ini, dan agar semua pihak untuk bisa menjaga kondusifitas.

"Iya, tapi jangan bawa-bawa umat lah, umat ini sudah cukup. Sekarang ini kita lagi kondisi bagaimana membangun situasi yang lebih kondusif, bagaimana bangsa ini utuh," ujarnya.

"Jangan karena masalah-masalah satu dua orang mungkin umat dan bangsa ini dkorbankan. Umat itu kan bagian terbesar dari bangsa. Jadi jangan sampai umat ikut diseret-seret terhadap masalah seperti ini," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas