TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Presiden Joko Widodo meresmikan Museum Keris di Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/8/2017).

Acara peresmian dilakukan mulai pukul 12 siang. Berdasar pantauan, Jalan Bhayangkara di depan museum ditutup untuk umum, sepanjang acara berlangsung.

Masyarakat sekitar area tampak antusias melihat acara peresmian di luar gerbang museum.

Jokowi mengatakan, dirinya resah karena generasi penerus saat ini lebih suka merawat gawai (gadget) daripada merawat keris.

"Padahal, keris punya nilai filosofis yang dalam, dan juga warisan yang telah diakui oleh Unesco," jelasnya.

Baca: Jokowi: Tak Ada Kekuasaan Mutlak, Apalagi Diktator

Ia menjelaskan, walau saat ini Indonesia mengejar kemajuan di segala bidang, ia berpesan agar nilai-nilai adiluhung jangan sampai dilupakan.

"Kalau kita hanya mengejar kemajuan tanpa menengok ke belakang, sudah pasti bisa tersesat," tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi menguraikan meski dirinya harus menunggu lama, ia bahagia Museum Keris pada akhirnya jadi.

"Sejak saya pertama jadi wali kota, kepengin punya Museum Keris, baru dimulai pada 2013 dan baru diresmikan hari ini," tuturnya.

Jokowi berharap, kehadiran Museum Keris bisa membuat masyarakat melihat sejarah keris sebagai warisan dari Indonesia.

"Saat saya ke Turki, saya dipameri Presiden Turki keris yang cantik dari Indonesia. Presiden (Vladimir) Putin dari Rusia juga memamerkan keris dari Indonesia di ruangan khusus kepada saya. Semoga dengan adanya museum ini bisa menjadi sumber inspirasi baru bagi generasi muda," paparnya.

Sementara, Wali Kota Solo Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo mengatakan, pembangunan Museum Keris berada di atas tanah seluas 6.986 meter persegi.

"Dimulai pada 2013 dengan total koleksi 409 keris dari Sabang sampai Merauke," jelasnya.

Ia berharap, pembangunan museum bisa membuat masyarakat lebih menghargai kesenian Indonesia, khususnya keris. (Akbar Hari Mukti).