Saksi Kunci Meninggal, Aktivis Antikorupsi Optimis KPK Dapat Seret Aktor Utama
Saksi kunci kasus korupsi e-KTP (KTP elektronik) Johannes Marliem dikabarkan tewas di AS, diduga akibat luka tembak.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis antikorupsi masih optimis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat menyeret aktor utama kasus korupsi e-KTP (KTP elektronik), meskipun saksi kuncinya, Johannes Marliem di Amerika Serikat (AS).
Hal itu ditegaskan aktivis antikorupsi, Hendrik Rosdinar, kepada Tribunnews.com, Jumat (11/8/2017).
"Saya masih optimis KPK akan dapat menyeret aktor utama kasus e-KTP," ujar Hendrik Rosdinar kepada Tribunnews.com.
Manajer Advokasi Aliansi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi (YAPPIKA) ini menilai KPK harus maju terus untuk mengungkap mega korupsi e-KTP.
Tewasnya saksi kunci, imbuhnya, diharapkan tidak banyak berpengaruh terhadap upaya KPK.
"Karena saya yakin bukti-bukti kuat sudah dikantongi oleh KPK jauh sebelum peristiwa ini," jelasnya.
Saksi kunci kasus korupsi e-KTP (KTP elektronik) Johannes Marliem dikabarkan tewas di AS, diduga akibat luka tembak.
Kematian Johannes Marliem telah dikonfirmasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (11/8/2017).
KPK belum mengetahui secara rinci soal kronologi peristiwa kematiannya.
Namun, di Los Angeles, AS, Kamis (10/8/2017) waktu setempat, sempat ada insiden seorang pria bersenjata membarikade dirinya di sebuah rumah di kawasan Beverly Grove.
Kejadian itu ditangani oleh Kepolisian Los Angeles (LAPD), yang atas insiden itu menutup seluruh area di sekitar North Edinburgh Avenue.
Warga setempat di kawasan tersebut juga dievakuasi oleh otoritas setempat.
Menurut LAPD, pria bersenjata tersebut sempat menyandera seorang perempuan dan seorang anak, yang setelah dinegosiasi akhirnya dibebaskan.
Setelah LAPD dan pasukan Senjata dan Taktik Khusus (SWAT) berhasil memasuki rumah tersebut, pria bersenjata itu ditemukan tewas di dalam.
Diduga pria tersebut tewas akibat luka tembak yang dihasilkan atas perbuatan sendiri, alias bunuh diri.
Identitasnya masih ditahan oleh pihak LAPD, namun diduga pria bersenjata itu adalah Johannes Marliem.
Sebuah akun Instagram dengan nama @mir_at_lgc membenarkan bahwa insiden di Beverly Grove melibatkan Johannes Marliem, yang disebutnya dengan inisial "JM".
Akun tersebut juga mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan sosok diduga Johannes Marliem tengah berpose dengan seorang CEO Lamborghini.
Diketahui Johannes Marliem merupakan provider produk automated fingerprint identification system (AFIS) merk L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KtP.
Dia juga disebut sebagai saksi kunci dalam kasus mega korupsi e-KTP.
Dalam wawancara dengan Majalah Tempo, Johannes Marliem dikatakan memiliki rekaman pertemuan dengan para perancang proyek e-KTP, yang juga dihadiri oleh Ketua DPR RI.