TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan bertemu Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi, di Islamic Center NTB kota Mataram, Jumat (11/8/2017).

Keduanya duduk di shaf depan sambil menunggu waktu shalat Jumat tiba. Hari itu rupanya Gubernur NTB yang juga sering dipanggil sebagai Tuan Guru Bajang dijadwalkan menjadi khatib.

Sebagai penghormatan kepada tamunya, Tuan Guru Bajang mempersilakan Zulkifli Hasan untuk menjadi khatib. Sadar bahwa tuan rumah walaupun jauh lebih muda, tapi ilmu agamanya lebih tinggi, Zulkifli menolak.

"Saya cuma lulusan PGA ( Pendidikan Guru Agama). Pak Gubernur doktor tafsir Al Quran lulusan Al Azhar. Jadi mana saya berani," tutur Zulkifli merendah.

Akhirnya selesai shalat Jumat Tuan Guru Bajang mendaulat Zulkifli untuk menyampaikan sambutan silaturahmi sekaligus memimpin do'a. Zulkifli tak bisa lagi menolak.

Zulkifli mengaku iri dengan warga NTB yang punya Gedung Islamic Center sangat megah dan bisa menampung ribuan jamaah. Menurutnya NTB beruntung punya gubernur yang punya komitmen kuat memajukan NTB sekaligus tetap mengedepankan nilai keagamaan sesuai budaya masyarakat provinsi Seribu Masjid itu.

Ketika tiba giliran memimpin doa, Zulkifli memilih untuk membaca doa sapu jagat . "Robanna atina fidunnya hasanah, wafil akhirotu hasanah, wakinna adzabannar" Ya Alloh berilah aku kebaikan dunia dan akhirat. Bebeskanlah aku dari api neraka."

Zulkifli punya alasan mengapa memilih doa tersebut. "Tadi waktu jadi khotib, doa Pak Gub sudah panjang. Tuan Guru yang jadi imam, doanya juga panjang," ujarnya sambil tertawa.

Begitulah Zulkifli, mesti sudah menjadi pejabat tinggi, gayanya sangat informal. Dia tipikal pejabat yang tidak jaim dan mudah dijangkau oleh rakyat.

Seusai shalat Jumat, dia dengan telaten melayani permintaan foto bersama dan selfie. Padahal acaranya di Pulau Lombok hari itu sangat padat.

Melakukan kegiatan dari pagi sampai malam, tak nampak kelelahan di wajah Zulkifli. "Ayo siapa lagi yang mau foto," katanya ketika makan malam di pantai Senggigi secara tak sengaja bertemu rombongan wisatawan asal Banten dan Lampung. Bang Zul tak kesal walau makan malamnya sedikit terganggu.