Kapolri: Simposium TMP Bisa Bikin Indonesia Jadi Bangsa Pemenang
Antara lain, memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat besar, sumber daya alam (SDA) yang sangat kaya, dan memiliki wilayah yang sangat luas.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi menjadi negara super power. Pasalnya Indonesia memiliki tiga syarat menjadi negara super power. Antara lain, memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat besar, sumber daya alam (SDA) yang sangat kaya, dan memiliki wilayah yang sangat luas.
"Tidak semua negara memiliki potensi selengkap Indonesia,” tegasnya dalam Simposium Nasional yang dihelat oleh DPP Taruna Merah Putih (TMP) di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Selaian Tito, Simposium Nasional yang mengusung tema "Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa" juga dihadiri oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid, dan Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif.
Tito mengatakan hanya lima negara yang memiliki potensi tersebut, antara lain Cina, India, Amerika, Rusia, dan Indonesia. Maka itu, ia meminta agar seluruh masyarakat mensyukuri atas nikmat yang telah Tuhan titipkan kepada bangsa ini.
Tito mengungkapkan untuk menjadi negara super power langkah yang harus dilakukan dengan mensolidkan kekuatan Internal dengan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
"Tidak ada lagi cakar-cakaran di dalam, saling berkompetisi negatif apalagi primordialisme semakin kuat. Kita adalah satu bangsa seperti yang telah dimaklumatkan dalam Sumpah Pemuda," harapnya.
Selain itu, seluruh anak bangsa harus mampu membuat terobosan dan inovasi dalam bidang sains dan teknologi. Pasalnya jika bangsa ini tidak mampu melakukan inovasi tersebut maka kita akan menjadi bangsa yang tertinggal. "Maka kita harus. Kalau gak repot," kata Kapolri.
Ia berharap besar terhadap peran pemuda dan mahasiswa. Pasalnya dua kekuatan inilah menjadi ujung tombak mewujudkan bangsa ini menjadi bangsa pemenang.
Baginya acara Simpasium yang diselenggaran oleh TMP bisa menjadi upaya untuk memujudkan Indonesia jadi bangsa pemenang.
Dengan menngumpulkan dua elemen, yakni mahasiswa dan pemuda merupakan langkah awal untuk mengubah wajah bangsa ini menjadi lebih baik."Bangsa ini lahir karena peran pemuda dan mahasiwa. Mereka inisator terbentuknya negara ini, katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum TMP Maruarar Sirait mengatakan bahwa TMP selalu berdiri paling depan dalam membela Pancasila. Simposium ini, selain dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-72, juga dalam rangka mendukung segala upaya impelementasi Pancasila di berbagai bidang, seperti bidang politik da ekonomi.
Karena itulah, simposium ini mengundang berbagai narasumber yang sangat otoritatif di bidang.
"Kita ingin membumikan terus Pancasila di Indonesia. Dalam bidang ekonomi misalnya kita mau aturan-aturan perekonomian yang berpihak pada rakyat kecil. Kesenjangan tak boleh diatasi dengan radikalisme, melainkan harus diatasi dengan pemerataan," ungkap Maruarar.
Acara ini juga dihadiri berbagai elemen. Di antaranya para Ketua Umum GMKI, KAMMI, PMKRI, HMI, IMM, GMNI, Hikmahbudhi, KMHDI, Pemuda Muhammdiyah, GP Ansor, KNPI dan lain-lain.
Acara juga dihadiri sayap organisasi PDI Perjuangan seperti Repdem, Banteng Muda Indonesia, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dan lain-lain.
Selain itu, hadir juga organisasi sayap dari partai lain seperti Sapma Hanura, Matara PAN, AMPG Gokar dan Garda Nasdem. Hadir juga perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta dan para Ketua OSIS dari berbagai sekolah.