Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

4 Fakta Penangkapan Teroris di Bandung, Akan Ledakkan Istana hingga Pakai Bom Kimia yang Diremote

Kabar tersebut telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 4 Fakta Penangkapan Teroris di Bandung, Akan Ledakkan Istana hingga Pakai Bom Kimia yang Diremote
AFP PHOTO/USEP USMAN NASRULLAH/PIKIRAN RAKYAT
Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Detasemen Khusus 88 menangkap 5 orang terduga teroris di Jalan Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Selasa (15/8/2017) sekitar pukul 06.00 WIB.

Kabar tersebut telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus.

"Ya, benar memang ada terduga teroris yang ditangkap di Antapani," kata Yusri melalui ponselnya kepada Kompas.com, Selasa siang.

Dihimpun oleh TribunWow.com, berikut ini fakta-fakta penangkapan terduga teroris di Kota Bandung tersebut.

1. Tertangkap di rumah kontrakan

Kelima pelaku tersebut ditangkap pihak kepolisian di sebuah rumah Kontrakan.

Pelaku yang berisial Y (30) ditangkap setelah lima hari menyewa kontrakannya.

Berita Rekomendasi

Sedangkan empat pelaku lainnya diringkus dalam satu kontrakan yang tak jauh dari kontrakan Y.

Rumah kontrakan itu kini diperiksa dan dijaga ketat oleh petugas.

Dari informasi yang dihimpun, di dalam rumah kontrakan masih tersebut masih terdapat bahan-bahan peledak.

"Beberapa hari lalu mereka mengontrak rumah ini untuk dijadikan tempat menyimpan bahan peledak," ujarnya.

2. Identitas terduga teroris

Yusri Yunus telah merilis lima inisial terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88.

Mereka adalah Y (30), AK (24), AR (20), SH (30) dan R alias I (28).

Terduga teroris Y adalah seorang pria yang berasal dari Sumatera Barat.

AK adalah seorang perempuan yang berasal dari Klaten, dan AR adalah pria asal Sumenep.

AK dan AR yang merupakan pasangan suami istri ini ditangkap dalam sebuah kamar kontrakan di sekitar Kiaracondong yang tak jauh dari kontrakan Y.

Selanjutnya adalah SH, seorang pria asal Kediri dan R alias I yang merupakan warga asal Kota Bandung.

"AR dan AK ini suami istri. Keduanya pernah dideportasi dari Hongkong karena mengajarkan ajaran radikalisme," kata Yusri saat ditemui Kompas.com di lokasi penangkapan Y, Selasa sore.

"Y dan R ini penyumbang dana sekaligus pembuat bom," ungkapnya.

3. Berencana Serang Istana Negara dan Mako Brimob

Para terduga teroris ini berencana melakukan aksi peledakan bom kimia di lima titik vital nasional.

Peledakan tersebut rencananya akan dilangsungkan pada akhir Agustus 2017 mendatang.

"Akhir bulan ini rencananya bom selesai dirakit. Menurut mereka, bulan Agustus adalah waktu yang bagus untuk meledakkan bom," kata Yusri kepada Kompas.com.

Satu diantara objek sasaran mereka adalah Istana Presiden.

"Dari keterangan mereka, salah satu targetnya adalah meledakkan bom di Istana Negara," ungkapnya.

Selain itu, mereka juga akan meledakkan Markas Komando (Mako) Brimob di Jakarta dan Bandung.

"Petugas Polri di lapangan juga menjadi target mereka," jelasnya.

4. Lebih canggih dari bom panci

Bom yang ditemukan kali ini memiliki teknologi yang lebih canggih dibanding bom panci.

Bom ini tidak memiliki daya ledak tinggi.

Tapi efek kimia yang ditimbulkannya sangat berbahaya jika terkena kulit atau terhirup.

Bom ini juga dilengkapi pengendali jarak jauh, atau remote control.

"Bom ini diaktifkan dengan menggunakan remote control," tandas Yusri.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho).

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas