Ini Empat Kekecewaan Novel Baswedan Kepada Penyidik Polri
Menurut Alghiffari yang ikut mendampingi Novel, ada empat poin kekecewaan yang disampaikan penyidik KPK tersebut.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Alghiffari Aqsa menceritakan Novel Baswedan sempat mengungkapkan kekecewaan saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polri di KBRI Singapura, Senin (14/8/2017).
Menurut Alghiffari yang ikut mendampingi Novel, ada empat poin kekecewaan yang disampaikan penyidik KPK tersebut.
Yang pertama adalah soal saksi kunci, di mana pihak kepolisian justru mempublikasikan namanya yang seharusnya dijaga dan dijamin keamanannya sehingga bisa memberi keterangan secara leluasa.
Baca: Reaksi Novel Baswedan Saat Polisi Sodorkan Sketsa Wajah Pelaku Teror Air Keras Terhadap Dirinya
"Lalu menurut Novel kepolisian terburu-buru dalam menyimpulkan. Seperti mengenai orang-orang yang memata-matai rumah Novel yang disebut sebagai mata elang."
"Novel menyebut banyak orang mengatakan apa yang terjadi tidak sesuai kesimpulan polisi, sementara kepolisian menurut Novel menyembunyikan fakta bahwa ada orang yang mencoba masuk rumahnya dengan modus membeli gamis laki-laki," terang Alghiffari.
Kekecewaan berikutnya yang disampaikan Novel adalah tidak ditemukannya sidik jari pada cangkir yang digunakan untuk menyiram air keras.
Baca: Novel Baswedan Sempatkan Salat Disela-sela Pemeriksaan, Kondisi Kesehatannya Drop
Padahal menurut Novel itu merupakan bukti penting.
"Novel juga menyatakan penyidik Polri seperti menjaga jarak dengan tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Pengembangan Hasil Pemeriksaan," tutup Alghiffari.
Pemeriksaan atas Novel Baswedan sendiri selesai sekitar pukul 17.00 waktu Singapura.