Polisi Australia Tak Bisa Kenali Wajah Penyerang Novel Lewat CCTV
Kombes Argo Yuwono selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya menyatakan pihak kepolisian Australia telah menganalisis dan melihat CCTV tersebut.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya telah meminta bantuan kepolisian Australia guna menganalisis rekaman CCTV terkait kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Kombes Argo Yuwono selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya menyatakan pihak kepolisian Australia telah menganalisis dan melihat CCTV tersebut.
"Sudah dibalas, Australian Federal Police (AFP) bilang hasilnya tetap tak bisa dilihat dengan jelas," ujar Argo saat ditemui di Garbage Plan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/8/2017).
Terkait hasil analisis AFP, pihak Polda Metro Jaya mengaku belum mengetahui langkah yang akan ditempuh selanjutnya.
Baca: Seskab: Belum Ada Surat Permohonan Istri Novel untuk Temui Jokowi
Disinggung apakah Polda Metro Jaya akan meminta bantuan negara lain terkait penyelidikan melalui CCTV, Argo menjawab dengan singkat.
"Tergantung penyidik ya," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Diberitakan, tim penyidik Polda Metro Jaya telah mengirimkan surat ke AFP, terkait dengan permintaan bantuan menganalisa CCTV kasus dari Novel Baswedan.
Dalam surat, tertera bahwa tim penyidik Polda Metro Jaya meminta bantuan teknologi dalam memeriksa CCTV, lantaran rendahnya tingkat resolusi rekaman tersebut.