Jokowi dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Bahas Tiga Isu ini
Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers bersama dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers bersama dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong.
Jumpa pers dilakukan usai keduanya melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dalam konferensi pers bersama, Presiden Jokowi mengungkapkan ada tiga isu utama yang dibahas.
“Dalam pertemuan tadi kita memefokuskan pada tiga isu utama. yaitu peningkatan kerjasama di bidang maritim dan perikanan, di bidang perdangan dan investasi, serta isu kawasan,” ujar Jokowi, Rabu (23/8/2017).
Baca: Jokowi Sambut Kedatangan Sekjen Partai Komunis Vietnam
Di bidang maritim dan perikanan, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Vietnam telah menyepakati untuk mempercepat proses perundingan di limitasi batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) kedua negara.
“Bidang perikanan kedua negara sepakat untuk menindaklanjuti usulan Indonesia bagi dicapainya sustainable fisheries dan bekerjasama mengatasi Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan untuk pembahasan di bidang perdagangan dan investasi, dalam tiga tahun terakhir perdangan kedua negara terus meningkat.
Baca: Sekjen Partai Komunis Vietnam Hari Ini Temui Presiden Jokowi
Kedua negara, kata Jokowi, telah membahas berbagai langkah dan insiatif baru agar target perdangan sebesar USD 10 miliar dapat dicapai.
“Sebagai negara kunci dan produsen utama lada dan karet d dunia kita juga bersepakat untuk mengambil langkah kongkrit dalam pengelolaan dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kualitas kedua komoditas tersebut,” kata Jokowi.
Di bidang investasi, Jokowi mengharapkan investor Indonesia di Vietnam dapat terus mendapatkan perlidungan dan difasilitasi.
“Kami tadi juga bertukar pikiran tentang kawasan khususnya ASEAN yang memasuki usia ke-50 serta menekankan persatuan dan sentralitas ASEAN, pentingnya kerjasama mewujudkan visi masyarakat ASEAN tahun 2025,” kata Jokowi.