Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Banyak Penyimpangan Dalam Pelaksanaan Haji

Tim Pengawas Persiapan Haji DPR RI diketuai Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melakukan tugas pengawasan terhadap persiapan dan pelaksanaan haji.

TRIBUNNEWS.COM - Tim Pengawas Persiapan Haji DPR RI diketuai Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melakukan tugas pengawasan terhadap persiapan dan pelaksanaan haji.

Ada 19 anggota DPR RI yang bertugas antara lain: Komisi 8, Komisi 9 dan Komisi 5.

Adapun yang menjadi objek pengawasan mengenai soal pelayanan di bidang pemondokan, katering, transportasi, kesehatan dan masalah-masalah yang muncul dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Tim memastikan pemerintah memberi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan pada jemaah. Juga mengumpulkan informasi dan masalah yang terjadi sekaligus jalan keluar untuk perbaikannya.

Di Madinah, Timwas mengunjungi Daerah Kerja (Daker) Madinah untuk melihat langsung kantor, pemondokan dan tempat katering yang bermasalah. Salah satu dapur katering sempat menyajikan 6.400 paket makanan yang basi.

“Untunglah bisa dicegah oleh petugas haji sehingga akhirnya diganti. Kami mengunjungi dapur dan pengelola katering tersebut dan mengingatkan agar hal tersebut tak boleh terjadi lagi. Tim juga melihat langsung lokasi pemondokan yang kurang layak dan jauh dari Masjid Nabawi, kurang lebih 1.200 meter,” ungkap Fadli Zon.

Selain itu, Timwas pun melakukan sidak ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Berita Rekomendasi

Di sini banyak jemaah yang dirawat dari penyakit ringan (flu, batuk, pilek) hingga penyakit berat (jantung, stroke, kanker, dan lain-lain). Ada unit gawat darurat, rawat inap, ICU hingga rawat gangguan kejiwaan. Tim dokter dan petugas kesehatan bekerja dengan baik walaupun tenaga media masih kurang.

Timwas mendapat masukan dari jemaah haji. Umumnya masukan-masukan untuk perbaikan haji. Ada yang mengeluh karena kejauhan, ada soal makanan yang kurang rasa Indonesianya.

Ada pula yang memberi masukan soal tas jemaah haji yang berkualitas rendah, mudah robek dan jebol.

“Informasi yang mengagetkan adalah adanya praktik rentenir dalam penukaran uang . Setiap jemaah mendapat biaya hidup 1.500 riyal dalam pecahan 500. Ketika ditukarkan dengan pecahan kecil, mereka mendapat potongan 80 riyal,” jelas Fadli bersama Timwas saat menemu jemaah di hotel Al Lu'lu'a Shisya, Aziziah.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas