Ribuan Anak Tulis Surat untuk Presiden RI pada Gerakan #AyoMenulis di Flores
“Bapak Jokowi itu hari bilang mau datang ke Maumere tapi kenapa Bapak Jokowi tidak jadi datang. Lain kali datang ke Maumere ya,” tulis Lusiana.
Editor: Hasanudin Aco
Kegiatan menulis surat untuk Presiden ini diharapkan menjadi pengalaman yang bernilai dan menjadi tradisi bagi anak-anak dalam menulis dengan tangan. “Menulis selain mengasah kinerja otak juga dapat membantu anak-anak menjadi kreatif. Kami mengandalkan guru dan orang tua untuk dapat membantu melestarikan menulis dengan tangan,” kata Shara menimpali.
#Senimenulis
Dari kampung Detusoko, Ende, ribuan anak-anak dari belasan sekolah mendeklarasikan gerakan #seninmenulis sebagai tradisi baru dalam mengasah kreatifitas anak hingga tumbuh kembang motorik anak. Khusus di Detusoko Ende, Kepala UPTD Dinas P & K Kec.Detusoko menyambut baik kegiatan #ayomenulis yang digerakan di pelosok-pelosok Indonesia ini.
“Saya senang Detusoko diperhatikan. Mudah-mudahan anak-anak di Detusoko semakin giat dan program #Seninmenulis yang ditawarkan akan kami perjuangkan bersama-sama,” kata Fransiskus Xaverius Leda Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende.
Demikian juga respon beberapa kepala sekolah di Kabupaten Maumere dan Jerebuu. Semua menyambut baik gerakan #ayomenulis dengan diteruskan menjadi gerakan #seninmenulis.
Cinta Produk Indonesia
Dalam kegiatan #ayomenulis yang digelar di Flores ini, Standardpen membagikan puluhan ribu lusin bolpoin legendaries AE7 dengan pilihan warna dan desain baru, juga tas sekolah untuk anak di empat Kabupaten.
Bolpoin Standard AE7 menjadi legenda turun temurun dengan pilihan warna hitam dan biru saja, tapi saat ini Standardpen beranjak menciptakan bolpoin berbody warna warni yang sesuai dengan tren anak muda. AE7 dikenal sebagai pulpen terbaik yang banyak disukai masyarakat terutama dikalangan pelajar.
Bukan hanya berwarna tetapi kualitas tulisan dari AE7 menjadi identitas berkembangnya Standardpen, perusahaan bolpoin terbesar di Asia Tenggara yang memiliki karyawan seluruhnya asli orang Indonesia.
Di sisi yang lain sebagai kampanye Cinta Produk Indonesia, Standardpen juga berusaha menjaga kualitas demi kepuasan konsumen dalam menggunakan produk alat tulis lokal. Sebab saat ini begitu banyak produk alat tulis impor dari luar negeri yang beredar di masyarakat, namun kualitasnya tidak memuaskan, bahkan ada yang memalsukan brand terkenal baik brand lokal maupun produk luar.
"Kami sangat berharap pemerintah untuk terus mendukung peggunaan produk dalam negeri secara konsisten. Sehingga anak-anak di Indonesia dapat mencintai produk dalam negeri yang tentu tidak kalah kualitasnya dengan produk luar," tegas Megusdyan Susanto, CEO PT Standardpen Industries.
Sebabnya, lanjut Megusdyan, proses produksi alat tulis saat ini sudah menggunakan teknologi terkini, seperti penggunaan mesin canggih dari Jepang hingga Swiss karena pembuatan bolpoin yang sangat kompleks.
“Untuk menghasilkan satu batang bolpoin dibutuhkan mesin yang kuat, disiplin, quality control yang ketat, serta bahan yang bermutu. Dari satu batang bolpoin saja proses yang dilalui sangat rumit dan dibutuhkan ketelitian. Jadi sangat disayangkan kalau usaha dan investasi kita tidak didukung penuh oleh pemerintah,” pungkas Megusdyan.