Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Wacana Pemanggilan Jokowi, Golkar Minta Pansus KPK Tidak Bekerja Lompat-lompat

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham berharap Pansus Angket terkait Tugas dan Wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bekerja profesional.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tanggapi Wacana Pemanggilan Jokowi, Golkar Minta Pansus KPK Tidak Bekerja Lompat-lompat
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Sekjen Golkar Idrus Marham. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham berharap Pansus Angket terkait Tugas dan Wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bekerja profesional.

Hal ini menjawab wacana Pansus KPK meminta keterangan Presiden Joko Widodo terkait hasil temuan sementara penyimpangan kinerja lembaga antirasuah tersebut.

"Biarlah Pansus ini berjalan dengan baik. Bekerja secara profesional dengan tahapan-tahapan yang sah ditetapkan mereka, jangan lompat-lompat," kata Idrus usai menutup Workshop Nasional yang digelar oleh Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) di Hotel Sultan, jakarta, Minggu (27/8/2017).

Menurutnya, tugas pansus angket adalah melakukan pemeriksaan dan investigasi dalam upaya pengumpulan data terkait dugaan penyimpangan kinerja KPK.

Dirinya berharap, kerja Pansus bisa membuahkan temuan dan rekomendasi untuk dilaporkan dalam rapat paripurna.

"Jadi biarlah tahapan-tahapan itu tugas Pansus itu adalah melakukan pemeriksaan dalam rangka untuk mengumpulkan data-data dan data-data itu nanti menjadi dasar menentukan kesimpulan-kesimpulan yang akan diambil Pansus sebagai sebuah keputusan," kata Idrus.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Idrus menegaska, Partai Golkar menolak keras jika target Pansus berorientasi pada pelemahan lembaga antirasuah.

"Tidak boleh terjadi adalah apabila pikiran dari Kita ingin mendegradasi apalagi membubarkan KPK itu, itu yang kita tidak terima," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengusulkan agar pemerintah terutama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla turun tangan menindaklanjuti 4 temuan Pansus angket KPK indikasi penyimpangan kinerja KPK. 4 temuan penyimpangan kinerja KPK itu yakni menyangkut tata kelola kelembagaan, sistem penegakan hukum, masalah SDM, dan tata kelola anggaran KPK.

"Pak Jokowi dan JK sebagai pimpinan kabinet harus mulai mengkondisikan, apapun temuan DPR ini harus dipandang secara positif dan harus ada follow up secara positif juga dari pihak pemerintah," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Fahri bahkan mengusulkan agar Pansus memanggil Presiden Jokowi untuk diminta keterangan soal koordinasi KPK. Sebab, selama ini KPK dinilai bekerja tanpa koordinasi dengan Presiden.

"Saya misalnya mengusulkan agar presiden harusnya ditanya. Bagaimana sebetulnya ada KPK yang bekerja tanpa koordinasi dengan presiden. Saya sendiri seharusnya presiden dihadirkan. Bagaimana tanggapan presiden," ujarnya.

"Apakah memang menurut presiden wajar ada lembaga yang bekerja, satu sisi presidennya ngomong kemana mana kita anti korupsi tapi orang ditangkap ada setiap hari. Apa enggak ganjil di kepala presiden? Trus fungsi presiden dalam memberantas korupsi apa? Wong tiap hari ada korupsi kok," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas