Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Golkar: Siapapun yang Merusak dan Timbulkan Perpecahan Bangsa Harus Ditindak Tegas

"Partai Golkar mendesak kepolisian untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam rangka menuntaskan masalah Saracen."

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Golkar: Siapapun yang Merusak dan Timbulkan Perpecahan Bangsa Harus Ditindak Tegas
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Sekjen Golkar Idrus Marham 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, dirinya mendorong Kepolisian menindak tegas gembong Saracen, sebuah sindikat penyebar isu berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di media sosial.

"Siapapun dia, bukan hanya Saracen, yang nyata-nyata merusak kesatuan dan kesatuan bangsa yang menimbulkan perpecahan bangsa maka itu harus ditindak secara tegas," kata Idrus kepada wartawan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Tak cuma itu, Idrus juga mendesak polisi menuntaskan semua kasus terkait ujaran kebencian di media sosial.

"Partai Golkar mendesak kepolisian untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam rangka menuntaskan masalah Saracen dan kasus-kasus lain yang serupa," katanya.

Diketahui, sindikat grup Saracen memiliki akun-akun itu menyebarkan ujaran kebencian pada pemerintah dan juga menyebarkan konten hate speech berbau SARA.

Penyidik pun telah menahan tiga orang yang tergabung dalam Saracen. Tiga orang tersebut diketahui berinisial JAS (32), MFT (44) dan SRN (32).

Berita Rekomendasi

Mereka diketahui sengaja membuat konten ujaran kebencian dan SARA ini dijadikan ladang bisnis bagi Saracen, untuk bisa meraup keuntungan yang besar.

Kasubdit 1 Dit Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, AKBP Irwan Anwar, mengungkapkan bahwa dalam melakukan aksinya, kelompok Saracen bekerja sesuai dengan permintaan dari pihak yang memesannya.

"Itu yang kemudian tergantung pemesanan. Kalau pesanannya mau menjelek-jelekan Islam dia punya akun sendiri sampai 2000, yang pemerintah juga," ujar Irwan dalam rilis di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017).

Irwan mengatakan bahwa kelompok Saracen memiliki ribuan akun media sosial.

Akun tersebut akan digunakan untuk menjelek-jelekkan kelompok tertentu sesuai dengan permintaan dari pemesan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas