TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah menghitung bulan-bulan liburan orang Tiongkok.

Dari data yang dihimpun, Areif menyimpulkan masyarakat negara Tirai Bambu itu memutuskan untuk berlibur minimal satu bulan sebelumnya.

Mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia itu menyebut promosi akan gencar pada Tahun Baru Imlek di Februari, lalu Mei pada Hari Buruh sedunia, dan bulan Juni-Juli saat liburan anak sekolah Tiongkok.

Selain itu dari catatan Arief pada Oktober ada hari Kemerdekaan Tiongkok, dan kembali di Akhir tahun sampai dengan awal tahun.

“Jadi, dari jadwal liburan dan waktu memutuskan berlibur itulah saat yang tepat untuk berpromosi dengan tepat,” kata Arief, Sabtu (2/9/2017).

Baca: Protes di Kedubes Myanmar, Aung San Suu Kyi Tidak Pantas Dapatkan Nobel Perdamaian

Alasan Tiongkok diincar karena wisatawan mancanegara (wisman) memiliki proyeksi yang sangat besar. Hal itu sudah dihitung Arief sejak dua tahun lalu.

“Saat ini wisatawan Tiongkok mulai membanjiri Indonesia. Itu sudah bisa kita perkirakan sejak akhir 2015,” kata Arief.