Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Kalau Sudah Pakai Bom, Pakai Bahan Peledak, Merusak, Itu Bukan Demo''

Demo tidak liar, demo tidak merusak, demo itu tertib, silahkan saja demo, itu merupakan hak asasi

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in ''Kalau Sudah Pakai Bom, Pakai Bahan Peledak, Merusak, Itu Bukan Demo''
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas kepolisian melakukan penjagaan dan pengamanan di depan Kedutaan Besar Myanmar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2017). Ratusan aparat kepolisian itu, melakukan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen masyarakat, sekaligus pengamanan lokasi menyusul adanya pelemparan bom molotov kekawasan itu dini hari kemarin. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekalipun pemerintah juga ikut prihatin atas tragedi Rohingya, dan mempersilahkan masyarakat menggelar aksi terkait tragedi tersebut, menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, aksi tersebut tetap harus sesuai aturan yang ada.

"Demo tidak liar, demo tidak merusak, demo itu tertib, silahkan saja demo, itu merupakan hak asasi, silahkan saja, tapi tertib, jangan mengganggu ketentraman masyarakat lain," ujarnya kepada wartawan di kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Selasa (5/9/2017).

Dalam kesempatan itu ia mengingatkan, bahwa pemerintah tidak akan membiarkan jika aksi unjuk rasa terkait tragedi Rohingya, dilakukan dengan cara-cara yang bertentangan dengan hukum, termasuk aksi pelemparan bom molotov ke kantor Kedutaan Besar Myanmar Untuk Indonesia, pada hari Minggu lalu (3/9).

"Nah itu tidak boleh, itu bukan demo. Kalau sudah bom pakai bahan peledak, merusak, itu bukan demo, tetap kita tangkap," katanya.

Pelemparan bom molotov di kantor Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu dini hari, diketahui pertama kali oleh petugas kepolisian.

Baca: Biksu Buddha Apresiasi Inisiatif PP Muhammadiyah Imbau Pembatalan Demo di Candi Borobudur

Petugas yang tengah berpatroli di kawasan Menteng, melihat ada api di teras yang terletak di lantai dua bagian belakang kantor Kedutaan Besar. Belakangan diketahui api itu disebabkan oleh molotov.

Berita Rekomendasi

Wiranto meminta masyarakat untuk tidak mengambil aksi sendiri-sendiri. Siapapun yang bersimpati terhadap tragedi Rohingya di Rakhine State, Myanmar, bisa datang ke kantornya, untuk mendiskusikan apa yang terbaik yang bisa diberikan Indonesia.

"Tidak usah ada aksi sendiri-sendiri, sampaikan kepada pemerintah, Menko Polhukam, kalau memang jelasnya (datang) ke kantor saya, kita bicarakan, ketimbang panas-panasan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas