Pemuda Muhammadiyah Minta Konflik Rohingya Tak Dibawa ke Dalam Negeri
Ia mengecam tindakan mengimpor isu konflik luar negeri seperti Rohingya ke dalam negeri
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mewanti-wanti seluruh elemen bangsa Indonesia untuk tidak membawa konflik Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar ke dalam negeri.
Ia mengecam tindakan mengimpor isu konflik luar negeri seperti Rohingya ke dalam negeri kemudian dipolitisasi dengan narasi-narasi kebencian.
"Kami dan sejumlah organisasi lintas agama mengkhawatirkan adanya upaya politisasi isu Rohingya untuk dibawa ke dalam negeri kemudian menimbulkan disintegrasi bangsa. Saya minta rasa solidaritas kita kepada Rohingya jangan sampai dimanfaatkan dan dipolitisasi pihak-pihak tertentu sehingga menjadi konflik lokal," katanya.
Hal itu disampaikannya dalam forum pertemuan antaragama yang dilakukan di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Beberapa organisasi pemuda lintas agama yang turut hadir antara lain DPP Gema Mathla'ul Anwar, PP Syabab Hidayatullah, DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia, DPP Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia, dan DPN Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia.
Dahnil menegaskan bahwa bentuk solidaritas kepada Rohingya selayaknya diejawantahkan dalam bentuk kerukunan dan tindakan nyata bersama antaragama di Indonesia untuk memberi dukungan maupun membantu warga etnis Rohingya yang mengalami pembantaian oleh pemerintah Myanmar.
Baca: Masyarakat agar Waspada Isu Rohingya Digoreng untuk Serang Pemerintahan Jokowi
Ia juga mengatakan sudah tidak waktunya mempolitisasi isu luar negeri untuk kepentingan sekelompok orang di dalam negeri.
"Saya rasa memuakkan kalau sampai ada tindakan mempolitisasi isu Rohingya untuk menimbulkan konflik di dalam negeri. Konflik tersebut sejatinya mempersatukan bangsa Indonesia dan menyampaikan pesan bahwa Myanmar bisa mencontoh Indonesia yang hidup dalam keberagaman,"katanya.