Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meutya Hafid Khawatir Keselamtan WNI Terancam Bila Berangkat Ke Myanmar

"Tentu itu adalah hak siapapun untuk berangkat ke sana (Myanmar) tapi saya khawatir kalau ke sana nanti akan justru membahayakan yang berangkat,"

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Meutya Hafid Khawatir Keselamtan WNI Terancam Bila Berangkat Ke Myanmar
TRIBUNNEWS.COM/Ferdinand Waskita
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tragedi kemanusiaan di Myanmar yang menimpa etnis Rohingya membuat masyarakat Indonesia berempati.

Sebagian bahkan ada yang bertekad berangkat ke Myanmar untuk membantu langsung warga Rohingya.

Anggota Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid khawatir bila banyak warga Indonesia yang pergi ke Myanmar.

Baca: Massa Aksi Selamatkan Rohingya Minta Pemerintah Indonesia Usir Dubes Myanmar

Meutya khawatir keselamatan WNI karena kondisi keamanan di Myanmar tidak menentu.

"Tentu itu adalah hak siapapun untuk berangkat ke sana (Myanmar) tapi saya khawatir kalau ke sana nanti akan justru membahayakan yang berangkat," katanya di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (6/8/2017).

Politikus Golkar tersebut mengatakan kondisi Myanmar masih belum stabil.

Berita Rekomendasi

Bantuan kemanusiaan pun sulit masuk.

Baca: Ada Aksi Selamatkan Rohingya, Kedubes Myanmar Dijaga Ketat

Sejumlah lembaga internasional menurut Meutya kesulitan untuk mengirimkan bantuan untuk warga.

"Dari PBB saja tidak diberikan akses masuk ya. ke sana itu sulit sekali, bantuan kemanusiaan kemarin yang dikumpulkam dari berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia juga nggak masuk karena dititipkan ke Kemenlu," katanya.

Karena itu, menurut Meutya WNI yang mau ke Myanmar mesti melihat situasi dan kondisi terkini di negara tersebut.

Jangan sampai keselamatan terancam dan konflik semakin runyam dengan kedatangan WNI di negara tersebut.

‎"Khawatir membuat suasana di sana semakin memanas kalau memanas kita khawatir warga rohingya yang justru kita ingin selamatkan dan minta perlindungan kepada pemerintah malah jadi sebaliknya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas