Panglima TNI : Nota Kesepahaman FORKI dan BRI Untuk Pembinaan Prestasi Karateka
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB-FORKI) bersama Bapak Suprajarto
Penulis: FX Ismanto
Laporan Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak 10 tahun yang lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI ) sudah menjadi bapak angkat dari cabang olahraga karate di Indonesia. Hari ini, FORKI dan BRI menandatangani Nota Kesepahaman untuk pembinaan prestasi karateka Indonesia.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB-FORKI) bersama Bapak Suprajarto selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melaksanakan Nota Kesepahaman tentang Sponsorship Program Kegiatan FORKI, bertempat di Ruang Kerja Panglima TNI, Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Usai penandatangan Nota Kesepahaman, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum FORKI dihadapan wartawan mengatakan bahwa anggaran yang diberikan oleh BRI ini akan dipertanggungjawabkan secara terbuka.
“Media bisa memonitor informasi untuk apa saja dana itu digunakan, karena sekarang ini era keterbukaan, tetapi target kita adalah untuk meraih Medali Emas di Olimpiade Jepang tahun 2020,” ujar Panglima TNI.
“Kemudian para atlet akan diberikan bonus, untuk memberikan motivasi karateka agar lebih berprestasi pada Asian Games tahun 2018 dan Olimpiade 2020 di Jepang,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Selanjutnya Ketua Umum FORKI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa atlet Karateka Indonesia harus mempunyai tekad dan mimpi yang tinggi untuk dapat memperoleh Medali Emas pada Kejuaraan Dunia Karate Olimpiade di Jepang tahun 2020.
“Agar dapat bermain di ajang Olimpiade, para atlet karateka harus mempunyai rangking di Word Karate Federation (WKF) dan FORKI harus mengirimkan atlet karateka ke setiap event-event karate tingkat internasional agar memperoleh point,” tandas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.