Indonesia Ajak Negara OKI Kerjasama Selesaikan Krisis di Rakhine State
Formula 4+1 telah dimuat dalam dokumen “OIC Chairman’s Summary Report of the Meeting of Heads of State and Government on the Rohingya Muslim Community
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKART - Upaya strategi penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar dari Indonesia yakni formula 4+1 telah dimasukan dalam dokumen resmi Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Astana, Kazakhstan, Senin (11/9/2017).
Indonesia juga terus mendorong seluruh negara-negara anggota OKI untuk melakukan pendekatan konstruktif dan mengajak negara OKI untuk lebih mengedepankan bantuan nyata kepada seluruh masyarakat di Rakhine State, Myanmar.
Baca: DPR RI Desak Panglima Militer Myanmar Hentikan Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri yang diterima Tribunnews.com, Senin (11//20179), delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengajak negara-negara anggota OKI untuk membantu Myanmar dalam penyelesaian root causes dari situasi yang dialami kelompok Rohingya.
Formula 4+1 telah dimuat dalam dokumen “OIC Chairman’s Summary Report of the Meeting of Heads of State and Government on the Rohingya Muslim Community in Myanmar”.
Baca: Pemerintah Segera Kirim Bantuan Bagi Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Dokumen disahkan para anggota OKI di sela-sela berlangsungnya KTT OKI Pertama mengenai Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi, di Astana, Kazakhstan, 10-11 September 2017.
Bersamaan pula dimuat berbagai posisi negara-negara OKI dalam menghadapi situasi Rohingya di Rakhine State, Myanmar.
Dalam forum Internasional tersebut juga disampaikan keprihatinan Indonesia dan menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State Myanmar.
Indonesia juga berkomitmen untuk terus mengatasi krisis kemanusiaan di Rakhine State, yakni bersinergi bersama kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan masyarakat internasional.
Berikut formula atau strategi 4+1 dari Indonesia untuk penyelesaian masalah Rohingya, yaitu :
Pertama, mengembalikan stabilitas dan keamanan;
Kedua, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan;
Ketiga, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama; dan
Keempat, pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.
Serta, pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera diimplementasikan.