Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Keuangan dan Kepala Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM), Mahendra Siregar bergabung menjadi Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas.

Bersamaan lima rekannya, Mahendra Siregar dilantik Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jumat (15/9/2017).

Demikian dilansir Kementerian Luar Negeri dalam lamannya, Sabtu (16/9/2017).

Berdasarkan catatan Tribunnews.com, Mahendra Siregar (53) adalah tokoh dengan pengalaman panjang dalam pengelolaan perekonomian nasional.

Selain pernah menduduki dua jabatan yang prestisius itu, sebagai Wakil Menkeu dan Kepala BKPM, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan serta Chairman/CEO Indonesia Eximbank.

Sekarang, Mahendra menjabat sebagai komisaris di berbagai perusahaan ternama, antara lain Komisaris Utama PT Semen Indonesia, Tbk; Komisaris PT AKR Corporindo, Tbk; serta Komisaris Independen PT Unilever Indonesia, Tbk, dan PT AJ Sequislife.

Selain itu, dia juga terjun ke dunia digital dan Internet, sebagai General Partner di Palapa Ventures, perusahaan venture capital yang berbasis di San Francisco dan menanamkan modal di berbagai startups di Silicon Valley, AS.

Mahendra pun tercatat sebagai advisor Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) dan Badan Inovasi Teknologi Startups Kadin Indonesia.

Nama-nama pejabat yang dilantik dan diambil sumpah jabatannya sebagai Pimpinan Tinggi Utama di lingkungan Kementerian Luar Negeri hari ini yaitu:

1. Febrian Alphyanto Ruddyard, sebagai Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral

2. Cecep Herawan, sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

3. Damos Dumoli Agusman, sebagai Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional

4. Rachmat Budiman, sebagai Inspektur Jenderal

5. Prianti Gagarin Djatmiko Singgih, sebagai Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Politik, Keamanan, Hukum, dan Keamanan

6. Mahendra Siregar, sebagai Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas.(*)