Waketum Gerindra Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Isu PKI
Menurut Ferry seharusnya polisi bisa cepat mendeteksi kejadian kejadian seperti pengepungan LBH.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menilai isu PKI sangat sensitif sekarang ini menjelang 30 september 2017.
Oleh karenanya pemerintah diminta untuk tidak tinggal diam menyikapi isu tersebut.
"Ini kan soal sensitif, ini kedua mejelang 30 September, saya engak tahu apakah pemerintah menganggap ini biasa sehingga kemudian memancing reaksi," ujarnya kepada wartawan, Senin, (18/9/2017).
Baca: Kapolda Metro Jaya Tegaskan Kabar Diskusi PKI di LBH Hoax
Ferry mengaku tidak tahu mengapa isu PKI mencuat, diantaranya melalui pembubaran diskusi 65 serta pengepungan Lembaga bantuan Hukum (LBH) Jakarta oleh sejumlah orang karena terhasut informasi yang tidak jelas.
Bisa saja menurutnya isu tersebut untuk mengalihkan sejumlah isu.
"Itu bisa terjadi juga isu ini dimunculkan untuk mengalihkan masalah-masalah ekonomi yang sekarang sudah ada di masyarakat, kemudian tentang hidup," katanya.
Menurut Ferry seharusnya polisi bisa cepat mendeteksi kejadian kejadian seperti pengepungan LBH.
Baca: Jokowi Wanti-wanti Jangan Ada Pungli di Pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah
Sehingga tidak ada kesan pembiaran terhadap persitiwa tersebut oleh pemerintah.
Kemarin, massa mulai berkumpul di depan kantor LBH Jakarta sejak sekitar pukul 21.00 WIB.
Jumlah massa bertambah kendati hari makin larut.
Baca: Cerita Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Masud yang Sudah Keluarkan Puluhan Staf Radikal
Massa berteriak-teriak mendesak untuk memasuki area dalam kantor LBH Jakarta.
Mereka menduga ada kegiatan bernuansa komunis atau PKI.
Diduga aksi massa ini kelanjutan dari aksi sehari sebelumnya.
Sebelumnya, sekelompok massa juga berunjuk rasa dan meminta dibubarkannya kegiatan "Pelurusan Sejarah 65" yang digelar di dalam kantor LBH Jakarta.
Saat itu, akhirnya kepolisian membubarkan kegiatan di dalam kantor LBH Jakarta lantaran tidak ada pemberitahuan kegiatan.