PLN Aliri Listrik Pulau Terpencil Liran
Sebelumnya pada Agustus lalu PLN membangun infrstruktur kelistrikan di Pulau Liran dengan total biaya lebih dari 12 Miliar Rupiah.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (persero) terus meningkatkan kelistrikan di Pulau terdepan Indonesia salah satunya Liran.
Sebelumnya pada Agustus lalu PLN membangun infrstruktur kelistrikan di Pulau Liran dengan total biaya lebih dari Rp 12 miliar.
Dalam kesempatan yang sama PLN juga memberikan listrik gratis bagi 130 Kepala Keluarga di Liran. Dari 236 KK yang ada di Liran saat ini 211 warga telah dilayani listrik oleh PLN yakni desa Ustututun dan Manoha.
"Jaringan Tegang Menengah rencananya akan selesai pada November. Ini dilakukan untuk melayani kebutuhan listrik bagi 25 pelanggan yang berada di ujung Pulau Liran,"ujar Direktur Human Capital Management PLN, Muhamad Ali, Kamis (21/9/2017).
Ali mengatakan dengan adanya suplay listrik yang baik akan membantu warga untuk dapat membangun dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
Dengan listrik yang handal, Ali yakin anak-anak bisa belajar serta perekonomian mulai menggeliat.
Seluruh pasokan listrik saat ini berasal dari suplay dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel(PLTD) dengan daya terpasang 240 kW, dan rata-rata Biaya Pokok Produksi (BPP) di Pulau tersebut sebesar 11.182 kWh.
Sekarang PLN tetap menjual Kwh untuk warga Liran dengan harga subsidi yakni 650 Rp/kWh.
Hal ini sesuai dengan amanah UU dimana PLN sebagai penyedia Listrik Negara wajib memberikan pelayanan listrik yg terjangkau untuk masyarakat.
Pulau Liran merupakan salah satu di antara empat pulau di Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
Pulau Liran berlokasi cukup terpencil dengan jumlah penduduk sekitar 1.118 jiwa atau 236 KK.