Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suarakan Novanto Diganti, Yorrys Raweyai Dicopot Pengurus DPP Golkar

Aziz menjelaskan, Yorrys dianggap telah melakukan banyak persoalan yang membuat internal Golkar gaduh.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Suarakan Novanto Diganti, Yorrys Raweyai Dicopot Pengurus DPP Golkar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid bersama Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai (kanan) saat menghadiri perayaan HUT Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (26/11/2015). Perayaan HUT ke-51 Partai Golkar tersebut bertemakan "Konsolidasi Nasional Untuk Kejayaan Partai Golkar". TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Koordinator Bidang Polhukam DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai, dicopot dari jabatannya.

Pasalnya, Yorrys kerap menyuarakan pelengseran Setya Novanto dari ketua umum Golkar.

"Beliau diganti sejak kemarin sore, surat ditandatangani langsung oleh ketua umum dan sekjen," kata Ketua DPP Golkar bidang pemenangan pemilu wilayah Indonesia Timur, Aziz Samual saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Aziz menjelaskan, Yorrys dianggap telah melakukan banyak persoalan yang membuat internal Golkar gaduh.

Sehingga, posisinya sebagai Koordinator bidang Polhukam digantikan oleh Letjen (purn) Eko Widyatmoko.

"Alasannya Pak Yorrys sudah buat masalah, tidak sesuai aturan Partai Golkar, melebihi kewajaran, diputuskan untuk diganti yang gantikan Letjen (purn) Eko Widyatmoko," kata Aziz.

Yorrys adalah ketua Tim Pengkajian yang dibentuk DPP Golkar di bawah naungan Nurdin Halid saat Novanto tengah terbaring sakit di rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Hasil tim pengkajian menyebutkan elektabilitas Golkar merosot karena status tersangka Novanto di korupsi proyek e-KTP.

"Saya tidak tahu apakah surat pergantian itu sudah diterima Pak Yorrys atau belum," kata Aziz.

Baca: Setya Novanto Menang, JK: Ha ha ha Tanya KPK Saja

Dalam beberapa kesempatan, Yorrys mengklaim Airlangga Hartarto merupakan calon kuat pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.

Hal itu menyusul hasil Tim Kajian Elektabilitas Partai soal anjloknya elektabilitas Golkar pasca Novanto ditetapkan sebagai tersangka pada kasus dugaan korupsi e-KTP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas