Panglima TNI Tabur Bunga dari Atas KRI Soeharso 990
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memimpin upacara penaburan bunga di Perairan Selat Sunda, Banten, Selasa (3/10/2017).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memimpin upacara penaburan bunga di Perairan Selat Sunda, Banten, Selasa (3/10/2017).
Upacara penaburan di Perairan Selat Sunda oleh TNI merupakan rangkaian dari perayaan HUT ke-72 TNI tahun 2017.
Diatas KRI Soeharso 990, Panglima Gatot bertindak sebagai inspektur upacara penaburan bunga dengan hikmat.
Suasana semakin hikmat, ketika para jajaran TNI mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan yang gugur merebut kemerdekaan Indonesia.
Baca: Untuk Pria, Ini Tujuh Kode dari Wanita yang Menunjukkan Ketertarikan Terhadapmu
Usai pembacaan doa, Panglima Gatot yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angakatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menaburkan bunga ke lautan Selat Sunda.
Panglima juga terlihat melantuntan doa saat menaburkan bunga ke lautan.
"Ini tabur bunga. Dalam ulang tahun TNI melakukan ziarah mantan Presiden dan Panglima Besar Sudirman. Juga ziarah di laut ditenpat ini. Disini banyak pahlawan-pahlawan dari Angkatan Udara, Angkatan Laut yang jatuh dilaut dan tenggelam," ucap Gatot Nurmatyo diatas KRI Soeharso 990, Perairan Selat Sunda, Banten, Selasa (3/10/2017).
Gatot juga menjelaskan alasan kenapa perairan Selat Sunda menjadi proses tabur bunga jelang HUT TNI, dikarenakan ditempat ini pula banyak prajurit TNI yang sangat mencintai Tanah Air Indonesia gugur dalam bertugas.
Baca: Merasa Difitnah, Nikita Mirzani Bakal Lapor Polisi Soal Twit Palsu Penghinaan Panglima TNI
Selain itu, tambah Gatot, acara tabur bunga merupakan bagian rasa perhatian kepada jasa-jasa para pahlawan.
Prajueir yang gugur juga bisa menjadi panutan TNI untuk terus menjaga kesatuan republik Indonesia.
"TNI tetap memperhatikan para prajurit yang gugur dimanapun mereka berada. Karena mereka adalah panutan kami dan mereka adalah pahlawan kami dan pahlawan negara ini," jelas Gatot Nurmantyo.(*)