Pidato Jokowi Soal Panglima Tertinggi jadi Sorotan, Ini Reaksi Netizen
Untuk diketahui, di penghujung pidatonya saat itu, Jokowi tiba-tiba kembali mengingatkan kepada jajarannya bahwa dirinya lah selaku Panglima Tertinggi
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Pidato Presiden Joko Widodo saat menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta ramai dibicarakan.
Untuk diketahui, di penghujung pidatonya saat itu, Jokowi tiba-tiba kembali mengingatkan kepada jajarannya bahwa dirinya lah selaku Panglima Tertinggi TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara.
"Sebagai Kepala Pemerintahan, kepala Negara, Panglima Tertinggi Angkatan Darat, Laut, Udara, saya ingin perintahkan kepada bapak ibu saudara-saudara sekalian fokus pada tugas masing-masing," ujar Jokowi, Senin (2/10/2017).
Tak lama berselang, pidato Jokowi itupun menjadi perbincangan di media sosial.
Biasa Terlihat Akur, Istri Kedua Kiwil Tiba-tiba Bongkar Aib Hingga Perang Komentar di Instagram
Banyak netizen yang bertanya-tanya mengapa presiden sampai menyampaikan kalimat peringatan itu dalam pidatonya.
Beberapa diantaranya memberikan korekasi atas apa yang dikatakan Jokowi.
Berikut beberapa komentar netizen:
@MahendraUbay Bpk jokowi bukan panglima tertinggi tpi pemegang tampuk kekuasaan tertinggi TNI ad au dan AL
@NMekkah Jokowi kurang PD. di atas kertas dia memang sbg panglima tertinggi.tp di kehidupan nyata dia cuma boneka partai
@elfizal Yang Mulia Presiden @jokowi mnrt UUD Pasal 10 :"Presiden adalah PEMEGANG KEKUASAAN TERTINGGI ATAS AD, AL, AU".. bukan PANGLIMA TERTINGGI
@raynurhaq63 Panglima tni instruksikan #NobarFilmG30SPKI ke bawahannya, eh jokowi ikut2an instruksi itu, jadi siapa panglima tertinggi itu ???
@yaoyalah didengar baik2 perkataan pak jokowi "panglima tertinggi ad,au,al"
Postingan yang diunggah akun Facebook Suryo Prabowo juga turut menjadi perhatiaan.
Meski tak menyebut langsung nama Jokowi dalam postingannya, namun postingan itu banyak dipercaya netizen untuk menanggapi pidato presiden.
Buktikan Kontrol Pemerintahan
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Bandung Muradi mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo terkait polemik pembelian 5.000 senjata api, menjadi bukti dirinya menaruh perhatian besar atas masalah itu.
"Pernyataan Presiden Jokowi itu menunjukan bahwa beliau sebagai Panglima tertinggi yang membawahi TNI dan Polri. Jokowi masih efektif mengontrol pemerintahan," kata Muradi saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Tembok Polda Metro Jaya Ambruk, 1 Motor BM, 1 Mobil, dan Belasan Motor Hancur
Menurutnya, ketegasan Presiden Jokowi dalam menyelesaikan kegaduhan pembelian senjata harus diapresiasi.
Sementara, jika ada persoalan yang muncul antar-instansi atau lembaga seharusnya bisa diselesaikan di internal.
"Saya kira apa yang disampaikan Panglima TNI tidak patut dan kurang beretika. Itu tak boleh terjadi lagi di kemudian hari," katanya.
Seharusnya, kata Muradi, Panglima TNI bisa berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan dan Menkopolhukam bila ada ditemukan kejanggalan.
Menteri Pertahanan Tidak Yakin Teguran Jokowi Hanya Untuk Panglima TNI
Apalagi Menkopolhukam dan Menhan juga merupakan senior Gatot dan sama-sama jenderal bintang empat.
"Sulit diterima kenapa Panglima TNI tidak mendiskusikan masalah yang muncul kepada Menhan dan Menkopolhukam. Sampai Presiden turun tangan menyelesaikan persoalan itu saya kira ini menjadi menjadi tidak baik," katanya.(*)