Pakar Komunikasi: Jenderal Gatot Telah Berbicara 3 Isu Strategis Pemilu 2019
Kedua, aksi Gatot saat membackan Denny JA terkait ketidakadilan sosial dalam Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Kaltim, Senin (22/5).
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali mengungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah berbicara mengenai tiga hal yang menjadi isu-isu besar pada Pemilihan Presiden 2019.
Pertama, terkait adanya dugaan pemimpin umat yang akan melakukan makar. Terkait kasus itu, terdapat perbedaan keterangan yang disampaikan Gatot dengan yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Itu kan jawabannya kriminalisasi. Kapolri bilang beda , Panglima bilang beda kan," kata Effendi saat ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Kedua, aksi Gatot saat membackan Denny JA terkait ketidakadilan sosial dalam Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Kaltim, Senin (22/5).
"Itu (soal) ketimpangan ekonomi, kesenjangan ekonomi, siapa yang punya dan lain lain. Apalagi paling banyak investasi China dan lain lain," kata dia.
Ketiga, perintah Gatot kepada jajarannya yang mewajibkan menonton Film G 30 S PKI. Kata Effendi, isu PKI memang sedang terkini karena disebut bangkit atau tidak.
"Saya tidak mengatakan, bahwa dia main politik praktis atau tidak biar publik yang menilai. Tapi saya ingin katakan tiga isu yang dipakai ini adalah isu Pilpres 2019. Isunya itu isu yang paling strategis 2019," ungkapnya
Sementara terkait senjata ilegal 5.000 buah, Effendi menilainya bukan isu Pilpres. Sebelumnya banyak pihak menuding telah bermain politik karena mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Belakangan, Gatot mengakui berpolitik.
Namun Gatot beralasan politik yang dia lakukan adalah politik negara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.