Gema Kosgoro Minta KPK Lebih Berani dan Profesional
Gerakan Mahasiswa Kosgoro mendukung penuh KPK memberantas korupsi karena merupakan kejahatan luar biasa
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Kosgoro mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih berani memberantas korupsi dengan menuntut seluruh pelaku yang terlibat korupsi tanpa pandang bulu hingga memutus mata rantai korupsi.
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Kosgoro HM Untung Kurniadi dalam keterangannya kepada wartawan seusai menyambangi kantor KPK pada Kamis (5/10) siang.
Untung dan rombongan diterima Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dan Penasihat KPK Budi Santoso serta staf pada direktorat terkait.
Hadir mendampingi Untung, Ketua Bidang Organisasi Adam Malik, Ketua Bidang Opini Muhammad Sufi, Ketua Bidang Hukum dan HAM Jajang Purkon dan Ketua Bidang Penggalangan Massa Egi Hendrawan.
Baca: Pernyataan Sikap ILUNI UI Terkait Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Menurut Untung, Gerakan Mahasiswa Kosgoro mendukung penuh KPK memberantas korupsi karena merupakan kejahatan luar biasa sehingga penanganannya memerlukan cara yang luar biasa.
Hanya saja, pihaknya menyoroti banyak perkara korupsi yang belum dituntaskan oleh KPK seperti korupsi Hambalang, e-KTP, dana haji, Pelindo dan lainnya.
“Dalam catatan kami, belum dituntaskan dan dikhawatirkan berdampak tidak memberi efek jera kepada koruptor,” katanya.
Untung juga memberi semangat kepada KPK untuk tidak jerih dan takut apabila ketika menelisik kasus korupsi berhadapan dengan penguasa ataupun dikalahkan melalui praperadilan.
Namun apabila KPK menjadi ciut nyali dan takut menyidik nama- nama besar dalam perkara korupsi maka Gema Kosgoro menyarankan agar KPK dibubarkan saja.
Baca: KPK Resmikan Rumah Tahanan Baru bagi Tersangka Korupsi
“Kalau KPK jadi jerih. Kami sarankan agar KPK dibubarkan saja,” katanya.
Gema Kosgoro juga mengkritik pola pencegahan yang diterapkan KPK yang dianggap kurang efektif dalam memberantas korupsi. “KPK harus mengevaluasi pola pencegahan yang diterapkan dan merumuskan ulang pola pencegahan korupsi yang efektif di Indonesia,” katanya.
Hal ini menyusul banyaknya kepala daerah yang tertangkap tangan melakukan korupsi. “Kami pikir ada yang salah apabila makin banyak penyelenggara negara, kepala daerah, anggota DPR dan DPRD dan direksi BUMN tertangkap karena korupsi,” paparnya.
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan memyambut baik kunjungan Gema Kosgoro dan mendorong partisipasi publik dalam pemberantasan korupsi. “KPK menyambut baik setiap partisipasi publik dalam pemberantasan korupsi,” katanya kepada Untung dan rombongan.