TRIBUNNEWS.COM - Sejak ditingkatkan statusnya dari Siaga menjadi Awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 22 September lalu, Gunung Agung terus menunjukkan gelaja vulkanologi yang tinggi.

Tak hanya status yang meningkat, PVMBG juga menaikkan zona merah, yang semua zona aman meliputi radius 6 kilometer kini menjadi 12 kilometer.

Warga yang tinggal di sekitar radius merah pun mulai mengosongkan rumah mereka dan tinggal di pengungsian.

Baca: Gunung Agung Masih Berstatus Awas, Hingga Pagi Ini Sudah Lebih dari 100 Kali Gempa

Tercatat, lebih dari seratus ribu warga yang tinggal di daerah rawan telah mengungsi di pos pengungsian terdekat.

Tiga pekan berselang, gunung yang dalam kepercayaan Hindu Bali sebagai tempat bersemayamnya para dewa ini telah memasuki masa kritis, yakni tingkat aktivitas vulkanik yang semakin tinggi.

Namun hingga kini tak ada yang bisa memastikan kapan gunung yang terakhir erupsi pada 1963 akan meletus.

Baca: Kala Mbah Munijah Tolak Tawaran Sepeda dari Presiden Jokowi

Demi mencari tahu keadaan Gunung Agung yang sebenarnya, jurnalis senior KompasTV Aiman Witjaksono mendatangi wilayah yang telah masuk ke dalam zona merah bersama petugas.

Aiman berkeliling ke pemukiman warga yang mayoritas telah kosong dan juga mengunjungi Pura Besakih, yang hingga kini terus didatangi warga untuk berdoa.

Apa yang didapatkan dalam perjalanannya tersebut?

Baca: Siswi SMP Kesurupan Marah-marah Kenapa Pohon di Halaman Sekolahnya Ditebang

Saksikan AIMAN dalam episode Siaga Gunung Para Dewa yang akan tayang di KompasTV, Senin (9/10/2017) pukul 20.00 WIB. (Chandra Kriftaningtyas/KompasTV)