Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Nenek Mujinah Lepas Sandal Saat Temui Presiden Jokowi di Atas Panggung

"Mbah, tadi ke sini apa nggak pakai sandal?" ujar Jokowi, sebab ternyata saat akan naik panggung, Munijah terlebih dahulu melepas sandal japitnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Nenek Mujinah Lepas Sandal Saat Temui Presiden Jokowi di Atas Panggung
Tribun Jateng
Presiden RI Joko Widodo saat berdialog dengan seorang penerima PKH, Mbah Munijah, dalam acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Jateng, di SMA Negeri 1 Kota Semarang, Senin (9/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Jika ada kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo ke daerah, biasanya ada momentum yang ditunggu yakni pemberian hadiah sepeda.

Namun berbeda dengan seorang penerima Program Keluarga Harapan (PKH) bernama Mbah Munijah (80).

Warga Semarang ini menolak tawaran sepeda dari Presiden RI Joko Widodo.

Momentum itu terjadi di sela kehadiran Presiden dalam penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Jateng, di SMAN 1 Kota Semarang, Senin (9/10/2017).

Saat menyampaikan sambutan, Jokowi meminta salah seorang penerima PKH naik ke panggung, utamanya yang usianya di atas 70 tahun.

Kemudian Munijah berkesempatan maju ke depan.

Berita Rekomendasi

Baca: Fadli Zon: Prabowo Belum Keliling Kampanye Karena Tak Ingin Ganggu Pemerintahan Jokowi

Dalam dialog antara Jokowi dengan Munijah, Jokowi mengawalinya dengan menanyakan uang dari PKH akan digunakan untuk apa dan seterusnya.

"Artone damel tumbas nopo? (Uangnya buat beli apa)," tanya Jokowi.

"Tumbas beras, bumbu pawon sak komplite, minyak, gendis (gula), teh, kopi, brambang (bawang merah)," jawab Munijah.

Presiden kemudian bertanya, "Mbah, siapa nama saya?" tanya Jokowi.

"Jokowi, Pak Jokowi to," jawab Munijah.

"Komplitnya siapa?" sahut Jokowi.

"Mboten ngertos (tidak tahu)," jawab Munijah.

"Lanjutane mboten saget (lanjutannya tidak bisa)?" sambung Jokowi.

"Mboten, Joko sinten nggih? (Tidak bisa, Joko siapa ya)," jawab Munijah.

"Saya tanya ke mbah kok malah balik tanya," celetuk Jokowi.

Usai dialog tersebut, Munijah kemudian dipersilakan turun dari panggung untuk kembali ke kursi undangan.

"Mbah, tadi ke sini apa nggak pakai sandal?" ujar Jokowi, sebab ternyata saat akan naik panggung, Munijah terlebih dahulu melepas sandal japitnya.

Namun ketika akan kembali, ia lupa tak mengenakan lagi.

"Mbah, njenengan kersa sepeda, mboten? (Mbah, anda mau sepeda apa tidak?)," ujar Jokowi.

Seketika dijawab Munijah, "Mboten". "Heh, mboten? Nggih mpun nek mboten. (Hah, tidak? Ya sudah kalau tidak mau)," sahut Jokowi.

"Nek kangge putune nggih purun," jawab Munijah.

"Nggih mpun, nih sepedane," kata Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan ribuan pelajar dan masyarakat penerima PKH yang hadir.

Pada kesempatan itu, Jokowi didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membagikan KIP dan PKH pada perwakilan penerima.

Khofifah mengungkapkan, saat ini se-Indonesia akan ditambah 4 juta penerima PKH, sedangkan khusus Jateng akan ada tambahan 460 ribu penerima.

"Ini artinya bukan berarti kemiskinan di Jateng bertambah tapi Bapak Presiden ingin menambah perlindungan sosial pada seluruh rakyat Indonesia termasuk warga Jateng," katanya.

Khusus untuk Kota Semarang, akan ada tambahan 4.700 penerima di tahun 2018.

Kemudian total anggaran bansos di Jateng jika saat ini Rp 5,3 triliun maka tahun depan menjadi Rp 6,2 triliun (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas