Kantor Kemendagri Diserang, 4 Orang Pegawai Jadi Korban
Pasangan calon ini sebelumnya ditolak dalam sidang sengketa Pilkada oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat orang pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi korban dari penyerangan yang dilakukan massa pendukung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (paslon) Tolikara yakni John Tabo dan Barnabas Weya.
Pasangan calon ini sebelumnya ditolak dalam sidang sengketa Pilkada oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Demikian disampaikan Dirjen Otonomi Daerah Soni Sumarsono saat diwawancarai dalam Program Kompas Petang di Kompas TV, Rabu (11/10/2017) petang.
"Tiga orang korban itu merupakan staf internal Kemendagri, yakni Pamdal dan OB (Office Boy-red) dan satu orang karyawan. Mereka dibawa ke rumah sakit Angkatan Darat Gatot Subroto," ujar mantan dua kali Plt Gubernur DKI Jakarta ini.
"Yang luka ringan cukup banyak. Tapi tidak dilaporkan," tambahnya.
Dari keempat korban penyerangan tersebut, baru satu orang yang sudah dinyatakan baik dan diijinkan pulang.
"Sisanya, 3 orang lagi masih dirawat," jelasnya.
"Pelipis mata OB berdarah karena dihantam batu," imbuhnya lebih lanjut.
Baca: BREAKING NEWS: Kantor Kemendagri Diserang, Kaca dan Pot Rusak, Mobil Dirjen Dilempari Batu
Bukan itu saja, sebanyak lima unit mobil yang terparkir di lingkungan Kemendagri rusak akibat aksi para penyerang.
"Termasuk mobilnya staf khusus Mendagri, mobilnya Staf Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum), rusak berat mobilnya," sebutnya.
Selain itu satu unit bus Kemendagri juga rusak akibar penyerangan para pendukung paslon yang awalnya hanya berdemonstrasi di depan Gedung Kemendagri.
Ia menjelaskan, para penyerang merupakan para pendukung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (paslon) Tolikara, di Papua, yakni John Tabo dan Barnabas Weya yang ditolak dalam sidang sengkete Pilkada oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Bukan itu saja, menurutnya, kaca jendela di tujuh lokasi di Gedung Kemendagri tak luput dari hantaman batu dan pot-pot yang dilemparkan para penyerang.
"Dan 9 Pot-pot bunga yang besar dipecahi mereka," jelasnya.
15 Sudah Ditangkap
Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan 15 orang dari peristiwa aksi massa yang rusuh di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017) sore.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta mengatakan, pihak kepolisian mengamankan 15 orang. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan terhadap Orang dan Barang.
"15 orang kita amankan. Kita kenakan Pasal 170 KUHP," ujar Nico saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (11/10/2017).
Berdasarkan data yang dihimpun dari aparat di lapangan, ucap Nico, terdapat beberapa kerusakan akibat dari keributan.
"Kantor rusak, kaca pecah, dan beberapa komputer," ujar Nico. "Sementara ini masih melakukan pengejaran terhadap yang lain," ujarnya.
Polisi mengamankan barang bukti, yakni batu dan pecahan kaca. Polisi mengimbau, jika ada pihak yang merasa menjadi korban akibat kerusuhan tersebut, untuk melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Kami persilahkan datang ke kantor untuk membuat laporan," ujar Nico.
Penyerangan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Puluhan orang itu, melakukan penyerangan hingga menyebabkan sejumlah kerusakan. Mereka mengatasnamakan diri Barisan Merah Putih Tolikara.
Awalnya, sebelum terjadi kerusuhan, mereka menuntut pengesahan John Tabo-Barnabas Weya sebagai Bupati Terpilih hasil Pilkada Tolikara. Dan dijadwalkan melangsungkan pertemuan dengan Soedarmo dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Soemarsono untuk membahas sengketa Pilkada 2017 di Tolikara, Papua, hari ini.