Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Diminta Ungkap Alasan Pembentukan Densus Tipikor Senilai Rp 2,6 Triliun

Polri diminta menjelaskan secara detail kepada masyarakat terkait pembentukan Densus Tipikor Polri senilai Rp 2,6 triliun.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Polri Diminta Ungkap Alasan Pembentukan Densus Tipikor Senilai Rp 2,6 Triliun
Tribunnews.com / Seno Tri Sulistiyono
Peneliti MaPPI FHUI, Adery Ardhan Saputro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Polri diminta menjelaskan secara detail kepada masyarakat terkait pembentukan Densus Tipikor Polri senilai Rp 2,6 triliun.

‎Peneliti Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) Fakultas Hukum Universitas Indonesia Adery Ardhan Saputro mengatakan, kepolisian harus transparan dalam menentukan nilai pembentukan Densus Tipikor sebesar Rp 2,6 triliun.

Densus Tipikor juga membutuhkan pegawai personil sebanyak 3.560 orang.

Baca: Polisi Sebut Bimantoro dengan Anggota TNI yang Berkelahi Belum Berdamai

"Rp 2,6 triliun itu dasarnya apa? Berapa satu perkara nilainya, dari mana angka ini, harus diungkap ini dan masyarakat harus tahu, masa angka ini turun dari langit," ujar Adery di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (15/10/2017).

Menurut Adery, nilai Rp 2,6 triliun bukan angka yang kecil dan terlihat terlalu besar, mengingat kasus korupsi yang ditangani instansi Kepolisian ‎sepanjang tahun lalu tidak terlalu banyak.

"Ini harus diungkap ketika Polri mau dorong pembentukan Densus ini, dan Kepolisian juga harus jelaskan pembentukan Densus ini apakah Tipikor sebelumnya lambat? atau apa, di buka aja ke publik, jadi Densus ini tidak bercampur politik," paparnya.

BERITA TERKAIT

Baca: Polda Metro Jaya Tilang 142 Kendaraan Gunakan Rotator

‎Sementara menanggapi pembentukan Densus Tipikor untuk menyaingi KPK, Adery menilai hal tersebut tidak menjadi masalah jika persaingan dijalankan dengan sehat dan sesuai koridornya masing-masing.

"Asal mekanisme persaingan sehat tidak apa-apa, jangan tumpang tindih, saling sikut kejaksaaan, KPK dan Kepolisian," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas