Ini Jawab Gatot Nurmantyo Saat Ditanya Maju Pilpres 2019
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku masih fokus menjalankan tugasnya memimpin TNI.Hal ini menjawab terkait namanya yang disebut-sebut punya
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku masih fokus menjalankan tugasnya memimpin TNI.
Hal ini menjawab terkait namanya yang disebut-sebut punya kesempatan maju dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Saya Panglima TNI, saya akan menuntaskan tugas saya sebagai panglima TNI, saya tidak berpikir itu dulu," kata Gatot sambil tersenyum kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
Diberitakan sebelumnya, survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memasukkan nama Gatot dalam jajaran tokoh yang disurvei SMRC untuk mengetahui tingkat elektabilitas calon yang dianggap berpotensi maju pada Pilpres 2019.
Baca: Anies-Sandi Berencana Temui Mantan Gubernur DKI, Termasuk Ahok
Hasil survei menunjukkan, tingkat elektabilitas Gatot masih rendah jika dibandingkan nama-nama lainnya.
"Gatot Nurmantyo masih rendah, masih di bawah 1 persen (0,3 persen). Itu top of mind, dukungan solid yang agak sulit diubah," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, Kamis (5/10/2017).
Menurut Djayadi, nama Gatot ikut disurvei karena belakangan ini menjadi perhatian publik.
Bahkan Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui, nama Jenderal Gatot Nurmantyo masuk dalam radar yang mungkin diusung dalam pemilihan presiden tahun 2019.
Menurutnya, nama Gatot muncul dari aspirasi kader PPP saat melakukan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bulan Juli lalu.
Baca: Nekat! Pelakor Sebarkan Foto Tanpa Busana Istri Sang Kekasih, Ini Gara-garanya
"Pada saat Mukernas PPP bulan Juli di Ancol itu, ketika Gatot presentasi, banyak usulan sesaat atau aspirasi sesaat yang menginginkan agar Pak Gatot menjadi Cawapres berdampingan dengan Pak Jokowi. Itu sempat memang mengemuka," kata Arsul kepada wartawan di wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Anggota Komisi III DPR RI ini mengatakan, sosok Gatot adalah seorang yang dekat dengan kelompok Islam dan juga nasionalis.
Untuk itu dirinya menilai serasi jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) disandingkan dengan Gatot di Pilpres tahun 2019.
"Kalau sekarang Pak Gatot itu diidentifikasi dekat dengan kelompok Islam, religius nasionalis, kalau Pak Jokowi nasionalis religius, nah itu dianggap klop gitu. Belum civil militer," kata Arsul.
Lebih lanjut Arsul menambahkan, kader PPP tidak merasa keberatan dengan nama Gatot yang berencana disandingkan dengan Jokowi. Namun dia menyerahkan putusan sepenuhnya pada Jokowi.
"Kalau terhadap Pak Gatot sejauh ini tidak ada yang keberatan. Tapi tentu berpulang kepada Pak Jokowi lah nanti," katanya.(*)